Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima "Blusukan" Heboh Jokowi

Kompas.com - 31/12/2015, 10:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang 2015, Presiden Joko Widodo melakukan sejumlah kegiatan blusukan.

Apa saja blusukan Jokowi yang paling menyita perhatian?

Dalam catatan Kompas.com, ada lima blusukan paling mengundang perhatian sejak Jokowi dilantik menjadi Presiden hingga akhir tahun ini.

1. Blusukan perdana ke Sinabung

Tidak lebih dari dua pekan setelah dilantik menjadi RI-1, Jokowi langsung mengunjungi korban erupsi Gunung Sinabung yang mengungsi di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (29/10/2014).

TRIBUN MEDAN / DEDY SINUHAJI Warga meninggalkan ladang saat terjadi erupsi Gunung Sinabung yang disertai awan panas di Desa Sukandebi, Karo, Sabtu (13/6/2015). Gunung Sinabung yang kini masih berstatus Awas masih mengalami peningkatan aktivitas.
Inilah blusukan pertama Jokowi setelah dilantik menjadi Presiden.

Jokowi memberikan bantuan uang tunai serta membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar kepada pengungsi.

Jokowi juga enggan terikat oleh protokoler dan jadwal resmi. Di Kabanjahe, ia tak mau hadir dalam acara resmi pemaparan kondisi terakhir pengungsi dan Gunung Sinabung. Ia menggantinya dengan rapat singkat tertutup.

Jokowi juga tak segan berjalan jauh untuk menemui warga. Komandan Jenderal Paspampres Mayjen Andika Perkasa pun harus menggunakan sepatu sol karet untuk mengawal langkah Kepala Negara.

(Baca: Beda Suasana Kedatangan Jokowi Dibanding SBY di Kabanjahe)

TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI Warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung menyalami Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai melakukan kunjungan di Desa Gurukinayan, Karo, Rabu (29/10/2014). Blusukan perdana Jokowi ke Tanah Karo tersebut untuk melihat kondisi pengungsi korban erupsi serta memberikan bantuan dan mencari solusi penyelesaian proses relokasi bagi warga korban.


2. Marah di Tanjung Priok

Pernah lihat Jokowi marah? Itu terjadi ketika ia menginspeksi pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 17 Juni 2015.

Kunjungan untuk memeriksa waktu tunggu kontainer (dwell time) itu berakhir dengan kemarahan Sang Presiden.

Ia kecewa mendapati dwell time di sana masih 5,5 hari. Itu di bawah target pemerintah, yakni 4,7 hari.

Jokowi murka karena tak kunjung mendapat jawaban dari petugas di sana tentang penyebab lamanya dwell time. Ia berjanji akan memberi sanksi tegas kepada siapa pun yang tidak becus membenahi pelayanan itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com