Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Natal Ingatkan Kita Hidup sebagai Satu Keluarga

Kompas.com - 28/12/2015, 16:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta hari raya Natal yang jatuh pada 25 Desember kemarin menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu sebagai satu keluarga.

Perbedaan agama, ras, hingga suku jangan sampai membuat Indonesia terpecah belah.

"Dalam Natal ini, kita diingatkan kalau keluarga itu tak terbatas keluarga inti, ayah ibu dan anak," kata Jokowi dalam sambutannya di perayaan Natal Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (28/12/2015).

"Tetapi, juga keluarga lain dalam kesatuan bangsa Indonesia, dalam kesatuan umat Tuhan. Natal mengingatkan kita untuk hidup sebagai keluarga," ucapnya. 

Bhinneka Tunggal Ika

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional Thomas Trikasih Lembong. 

Selain itu, turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan para anggota Kabinet Kerja lain, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Acara juga dihadiri sekitar 10.000 masyarakat NTT, baik dari umat Kristiani, Muslim, Hindu, dan Buddha.

Perayaan Natal Nasional kali ini mengambil tema "Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah". Toleransi dan keberagaman ditonjolkan dengan lantunan azan yang dipadukan dengan Ave Maria hingga kasidah.

Sebagai satu keluarga, tambah Jokowi, masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjadikan hidup ini makin baik untuk saling gotong royong.

Masyarakat Indonesia juga diminta bersyukur merayakan Natal di negara yang menganut asas Bhinneka Tunggal Ika.

"Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dan bukan satu agama," ujar Jokowi.

Jokowi berpesan agar ke depannya prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai warisan Nusantara ini terus dijaga oleh seluruh masyarakat. Indonesia yang adil dan berdaulat harus terus bergema di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com