Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi: Dipilih Silakan, Tidak Dipilih Silakan

Kompas.com - 04/12/2015, 20:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi yang kini maju lagi sebagai calon pimpinan KPK telah menyelesaikan pembuatan makalah sebagai syarat se‎leksi calon pimpinan KPK yang digelar Komisi III DPR, Jumat (4/12/2015).

Dia pun pasrah atas apa pun keputusan yang diambil Komisi III DPR terhadap dirinya.

"Kita serahkan keputusan kepada Komisi III. Dipilih silakan, tidak dipilih silakan, kita serahkan ke Komisi III," kata Johan.

Dia mengaku membuat makalah berdasarkan topik yang telah ditentukan oleh Komisi III. Hari ini, Johan mendapat topik soal penyelamatan aset. Ada delapan pertanyaan yang harus dijawab dalam makalah yang ditulis Johan.

Di dalam makalahnya, Johan mengatakan, pemberantasan korupsi harus memiliki tujuan selain menimbulkan efek jera, kemudian memberikan penyelamatan keuangan negara yang sebesar-besarnya.

Mantan Juru Bicara KPK itu juga menuliskan bidang pencegahan korupsi harus terbentuk sistem birokrasi dengan tata kelola pemerintahan yang baik seh‎ingga korupsi bisa dicegah.

"Penindakan dan pencegahan, menurut saya, harus dilakukan secara simultan, sinergi, dan dengan kecepatan yang sama. Masing-masing harus sama. Tidak boleh mengedepankan penindakan, tidak boleh juga mengedepankan pencegahan saja," tutur Johan.

Johan juga mendapat pertanyaan soal sinergi antara KPK, kepolisian, dan kejaksaan. Ia mengatakan, sinergi antar-tiga institusi penegak hukum itu harus dilakukan.

Ketika ditanyakan apakah dalam pertanyaan makalah juga ditanya mengenai revisi UU KPK, Johan menuturkan hal tersebut disinggung secara tidak langsung.

"Dikaitkan dengan bagaimana KPK ke depan," imbuhnya.

Setelah menuntaskan seleksi pembuatan makalah, Johan akan melakukan tes wawancara yang merupakan rangkaian dari fit and proper test pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 15.00 WIB. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com