Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bos Freeport Soal Tiga Kali Pertemuannya dengan Setya Novanto

Kompas.com - 03/12/2015, 16:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin mengaku tiga kali bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto sejak menjabat sebagai salah satu petinggi perusahaan tambang emas itu pada Januari 2015. 

"Saya diminta bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Permintaan itu datang dari salah satu komisaris Marzuki Darusman," kata Maroef saat bersaksi di ruang sidang MKD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Maroef mengaku, saat masih menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, dia juga pernah diminta bertemu oleh Setya Novanto. Namun tak jelas siapa yang memintanya untuk bertemu Novanto, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar.

"Saya bilang minta bertemu di kantor saja, tapi rupanya tidak jadi, saya tidak tahu kenapa pertemuan tidak terlaksana," ucapnya. (Baca: Presdir Freeport Heran Kenapa Setya Novanto Ajak Riza Chalid, Bukan Komisi VII)

Akhirnya, lanjut Maroef, dia pun bertemu dengan Novanto di ruang Ketua DPR di 6 April 2015. Saat itu, Maroef dilarang membawa stafnya ke dalam ruang kerja Novanto. Pertemuan pun berlangsung empat mata.

Setelah pertemuan itu, Novanto meminta diadakan pertemuan kedua di sebuah hotel di kawasan Pacific Place Jakarta, 13 Mei 2015.

Namun dalam pertemuan itu, Novanto justru mengajak pengusaha minyak Riza Chalid. (Baca: Maroef: Jim Bob Bilang Silakan Beri Saham, Kalau Mau Penjarakan Saya)

Pertemuan berlanjut pada 8 Juni 2015 di hotel yang sama. Maroef yang curiga dengan Novanto dan Riza pun akhirnya memutuskan merekam pertemuan itu. Rekaman itu kemudian diserahkan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

Sudirman pun melaporkan rekaman ke MKD. (Baca: Sikapi Isi Rekaman, JK Sebut Tragis, Congkak, dan Ada Upaya Rugikan Negara)

Maroef mengatakan, dalam pertemuan ketiga itu, Riza bersama Novanto berusaha menjanjikan kemulusan renegosiasi kontrak freeport dan meminta saham sebagai imbalannya, dengan mencatut nama Jokowi-JK.

"Dalam pembicaraan itu Saudara Riza mengatakan, 11 persen ke Presiden dan 9 persen ke Wapres," kata Maroef.

Kompas TV Presdir Freeport: Mengapa Perpanjangan Kontrak Dibahas Ketua DPR bersama Pengusaha?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com