Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Demonstrasi Sempat Ganggu Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka

Kompas.com - 13/11/2015, 15:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upacara kenegaraan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh di Istana Merdeka, Jakarta, sempat terganggu oleh aksi demonstran yang melintas di depan Istana, Jumat (13/11/2015).

Meski demikian, upacara tetap berlangsung sesuai jadwal.

Para demonstran yang melintas menggunakan beberapa bus metromini dengan pengeras suara.

Lagu Iwan Fals yang berjudul "Manusia Setengah Dewa" terdengar jelas dari iring-iringan demonstran sampai ke lokasi upacara di depan Istana Merdeka.

Seorang orator juga berteriak melalui pengeras suara meminta pemerintah menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Beberapa demonstran lainnya tampak mengibarkan bendera berukuran sedang berwarna oranye.

Saat demonstran melintas, lagu kebangsaan Korea Utara tengah disiapkan untuk dikumandangkan.

Dalam upacara ini, ada delapan negara yang menyerahkan surat untuk Presiden Joko Widodo dan lagu kebangsaan setiap negara dikumandangkan secara bergantian.

Pasukan Pengamanan Presiden kemudian berkoordinasi dengan aparat kepolisian agar demonstrasi dihentikan sementara selama upacara berlangsung.

Para demonstran diarahkan ke depan pintu gerbang Monas dan menghentikan orasinya sampai upacara kenegaraan selesai.

Setelah semua lagu kebangsaan dikumandangkan, para duta besar kemudian masuk ke dalam Istana Merdeka untuk menyerahkan surat-surat kepercayaan duta besar kepada Presiden Jokowi.

Selama upacara berlangsung, Presiden Jokowi berada di dalam Istana Merdeka.

Adapun delapan duta besar itu yaitu Abdihakim Al Yasin, Duta Besar LBBP Republik Somalia untuk RI; dan An Kwang II, Duta Besar LBBP Demokratik Rakyat Korea Utara untuk RI.

Ada juga Hoang Anh Tuan Duta Besar LBBP dari Republik Sosialis Vietnam untuk RI; dan Ivan Hotek, Duta Besar LBBP Republik Ceko untuk RI.

Kemudian, Phavanh Nuanthasing Duta Besar LBBP dari Republik Rakyat Laos untuk RI; dan George A Dogoritis, Duta Besar LBBP Yunani untuk RI.

Selain itu, Robert Lauer Dubes LBBP Keharyapatihan Luksemburg untuk RI berkedudukan di Bangkok; dan Vincent Guerend, Dubes LBBP Uni Eropa untuk RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com