Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Konferensi Dewan Adat Papua, Wakil Ketua DPR Harap Tak Ada Kecurigaan

Kompas.com - 02/11/2015, 02:21 WIB

BIAK, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menghadiri Konferensi Besar Dewan Adat Papua ke-3 di Kabupaten Biak, Provinsi Papua, Minggu (1/11/2015).

Fahri menyatakan senang telah diundang ke konferensi besar ini dan mengajak seluruh bangsa bergembira untuk konferensi ini.

"Ini menjadi suatu bagian dari kegembiraan di suatu pesta di tanah kita sendiri. Kegembiraan ini bisa dipertahankan untuk bangsa kita, anak cucu kita dan bertekad tak boleh ada lagi kesedihan," kata Fahri, dalam pidato di Biak, Minggu.

Fahri pun berharap penyelenggaraan konferensi ini berdampak positif terhadap masyarakat Papua. "Izinkan saya bagian dari penyelenggaraan pesta ini sehingga tidak ada lagi kecurigaan dan tidak ada sekat-sekat lagi," ucap Fahri.

"Mari kita bersatu membangun peradaban, pendiri tanah dan bangsa kita. Kemunafikan harus dihentikan dan menyesakkan dada. Bangsa berjalan diisi oleh mentalitas-mentalitas baru, jangan takut bicara, ekspresikan," ujarnya.

Dia menyebut bahwa konferensi semacam ini sebagai ikhtiar untuk dialog. "Kita tidak sedang duduk pegang senjata, kita saling mengelus dada dengan penuh keikhlasan dan ketulusan," kata dia.

Pembangunan, lanjutnya, tidak boleh dilakoni oleh segelintir orang atas nama apa pun, sehingga menyingkirkan kearifan lokal. Pembangunan harus dijalankan sama-sama, dengan dialog yang matang dan menjadi kegembiraan bersama.

"Kalau kita benar, kenapa takut dengan pemerintah. Kenapa saya mesti jadi musuh kalau saya mengatakan kebenaran," tutur dia.

Sekretaris  Dewan Masyarakat Adat Papua, Leo Imbiri, mengatakan, Konferensi Besar Dewan Adat Masyarakat Papua ke-3 ini akan mengevaluasi perjalanan Dewan Adat Papua periode 2007-2015.

"Evaluasi secara menyeluruh dan konfrehensif terhadap perjalanan Dewan Adat Papua periode 2007-2015, menyusun program strategis dan memiliki kepemimpinan baru,” kata Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com