"Bela negara itu prinsip setiap warga negara. Sebagai warga negara punya hak dan kewajiban membela negara," kata Tjahjo, seusai menghadiri peringatan 'Pertempuran Lima Hari', di Semarang, Rabu (14/10/2015) malam.
Tjahjo mengatakan, bela negara bukan hanya milik TNI dan Polri. Seluruh warga negara Indonesia (WNI) harus bersama-sama TNI dan Polri dalam upaya membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk melakukan upaya bela negara, kata dia, membutuhkan pelatihan.
"Kan tidak hanya disiplin, tetapi harus memahami berbagai hal, mungkin bagaimana cara menggunakan senjata. Ini penting sekali," kata Tjahjo.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menilai, program bela negara perlu dan penting untuk memupuk jiwa nasionalisme dan semangat membela negara.
"Bagaimana berani meninggalkan tugas, meninggalkan keluarga, demi panggilan negara. Prinsip itu penting, TNI mempunyai Sapta Marga. Harus berani menentukan sikap, siapa kawan, siapa lawan," kata dia.
Oleh karena itu, program bela negara yang sedang dipersiapkan pemerintah bersama Kemhan adalah untuk memupuk semangat nasionalisme dan heroisme seluruh komponen bangsa.
"Ini (program pendidikan bela negara) bukan bentuk militerisme, namun untuk membangun bangsa. Jadi, setiap saat ada ancaman, kita siap," ujar Tjahjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.