Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Usulkan Muktamar Internasional untuk Tanggapi Kapitalisasi Haji oleh Saudi

Kompas.com - 02/10/2015, 18:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengusulkan digelarnya muktamar haji internasional. Usulan itu muncul untuk merespons tata kelola haji yang dianggap masih memiliki masalah.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan, ada kesalahan tata ruang pembangunan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi, khususnya di sekeliling Ka'bah. Ia khawatir, pembangunan itu kelak akan melahirkan masalah serius.

"Puluhan bangunan megah didirikan bukan dalam rangka memperlancar proses ibadah haji, malah justru melahirkan sederet masalah," kata Said, dalam pernyataan tertulis yang dipublikasikan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (2/10/2015).

Said menganggap pembangunan gedung megah yang dilakukan pemerintah Saudi tidak sesuai dengan kesederhanaan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Ia mengungkapkan itu dengan mengutip sejarawan Arab Saudi, Ali Al-Jurjawi dalam Himatus Tasyri wa Falsafatuh, bahwa esensi dari ibadah haji adalah menapak tilas perilaku Nabi Muhammad SAW.

"Penting untuk dicatat, seluruh perilaku nabi adalah perilaku yang mencerminkan sikap sederhana dan tawadhu (rendah hati)," ujarnya.

Secara terpisah, Sekjen PBNU Helmy Faizal Zaini mengungkapkan, perlu digelar muktamar haji internasional untuk merespons kapitalisasi ibadah haji yang dilakukan pemerintah Saudi. Peserta muktamar itu adalah seluruh negara yang mengirimkan jemaah haji. Menurut Helmy, penyelenggaraan muktamar itu diperlukan karena pembangunan yang dilakukan pemerintah Saudi dilakukan dengan menghancurkan sejumlah situs dan artefak Islam bersejarah.

"Kita diplomasikan pencegahan penghancuran artefak sejarah yang ada di Mekkah dan Madinah. Dan yang lebih penting adalah perbaikan tata kelola ibadah haji," ujar Helmy.

Sementara itu, intelektual muda NU, Syafiq Hasyim mengusulkan agar penyelenggaraan muktamar haji internasional digelar di Indonesia. Alasannya karena Indonesia adalah negara yang paling dapat diterima oleh negara-negara Islam.

Mengenai pesertanya, Syafiq mengusulkan diundang juga organisasi internasional terkait, dan akademisi untuk berbicara di forum tersebut. Ia ingin muktamar itu dijadikan panggung untuk Indonesia menyampaikan perspektif tentang Islam.

"Saya membayangkan ada muktamar haji, kita reaktualisasi komite Hijaz," ungkap Syafiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com