Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun ke Tolikara, Banser Ingin Jaga Keberagaman Saat Idul Adha

Kompas.com - 24/09/2015, 20:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengirim 23 personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ke Tolikara, Papua. Mereka yang dikirim adalah yang selama ini sudah terjun langsung menjaga gereja-gereja di daerah minoritas umat Kristen, untuk memastikan bahwa keberagaman di negara ini terjaga.

"Teman-teman Banser sudah sampai di Tolikara, kemarin pas maghrib. Langsung bersilaturahmi dengan Bupati Tolikara, dengan tokoh kristiani, dan pemuda kristiani. Mereka menyambut baik karena ini dalam rangka menjaga keberagaman," kata Wakil Sekjen GP Ansor yang juga Korwil Banser untuk daerah Maluku dan Papua, Faisal Saimima, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9).

Faisal menjelaskan, langkah ini merupakan program rutin GP Ansor. Tidak hanya saat Idul Adha maupun Idul Fitri di daerah yang umat muslimnya minoritas, tetapi juga di setiap hari keagamaan lain.

Apa yang dilakukan GP Ansor ini, kata dia, sekaligus juga sebagai ajakan bagi pemuda-pemuda keagamaan agama lain seperti pemuda Katolik dan pemuda Protestan di Papua serta pemuda Hindu di Bali. Menurut Banser, di negara ini tidak ada satu daerah pun yang boleh menerapkan tirani mayoritas.

"Kita selama ini juga menjaga gereja di Jawa saat hari besar keagamaan umat kristiani maupun menjaga tempat ibadah ketika umat Hindu dan Buddha merayakan hari besarnya. Jadi yang ingin kami pastikan dengan hadir di Tolikara juga sama, yaitu memastikan bahwa umat muslim di sana yang minoritas bebas menjalankan ibadahnya," ucap Faisal.

Pemuda Kristen di Tolikara juga sudah berkomitmen agar bersama-sama dengan Banser menjaga umat muslim yang menjalankan ibadah Sholat Idul Adha hari ini.

Menurut Faisal, apa yang terjadi saat Sholat Idul Fitri lalu dengan adanya kasus pembakaran masjid, apapun alasannya tidak boleh terulang lagi. Hal itu juga sudah menjadi kesadaran bersama di Tolikara agar kasus saat Idul Fitri lalu tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk memecah konflik.

"Jadi, apa yang kami lagukan bukan sekadar menjaga dalam arti secara fisik. Melainkan upaya merawat agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba merusak pondasi keberagaman di negara ini. Kita hidup bernegara ada aturannya, dimana dalam aturan bahwa soal ibadah itu dijamin kebebasannya dan dilindungi. Itulah yang ingin kami pastikan, bahwa tidak ada praktik tirani mayoritas dalam hal menjalankan ibadah dan keyakinan," ujar Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com