Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Rp 25 Miliar, Capim KPK Akui Punya Beberapa Rumah dan Sebuah Condotel

Kompas.com - 25/08/2015, 19:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi harta kekayaan salah satu calon pimpinan KPK, Nina Nurlina Pramono. Nina diketahui memiliki banyak rumah dan mobil dengan total aset diperkirakan lebih dari Rp 25 miliar.

Kepada Pansel KPK, Nina menyebutkan bahwa ia memiliki rumah di Jalan Lembang, Cinere, dan Jati Bening Estate. Nina juga mengaku memiliki sebuah condotel di Bandung.

"Condotel itu di Bandung, itu investasi. Saya sudah pensiun, suami saya sudah pensiun, uangnya kami investasikan," kata Nina, saat mengikuti wawancara tahap akhir sebagai calon Pimpinan KPK, di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Kemudian, ia menjelaskan bahwa alamat tinggalnya saat ini tidak sesuai dengan alamat yang tercantum pada KTP. Di KTP, Nina tercatat tinggal di Jati Bening Estate, sementara ia tinggal di Jalan Adityawarman yang merupakan rumah dinas suaminya, Hardy Pramono, selaku mantan Presiden Direktur Total E&P Indonesia.

Selama hampir 30 tahun, Nina bekerja di PT Pertamina dengan 21 tahun di antaranya menjadi auditor PT Pertamina dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Pertamina Foundation. Ada pun suaminya adalah orang Indonesia pertama yang menjabat Presiden Direktur Total E&P Indonesia setelah selama 40 tahun jabatan itu selalu diisi oleh ekspatriat.

Terakhir kali Nina menyampaikan laporan terkait hartanya pada tahun 2001 atau 2002 di media. Nina merasa tidak wajib menyampaikan LHKPN karena tidak merasa sebagai penyelenggara negara. Ia memperkirakan, harta kekayaanya saat ini mencapai lebih dari Rp 25 miliar.

Mengenai kendaraan, Nina mengaku saat ini menggunakan mobil Nissan X-trail tahun 2005. Sedangkan suaminya menggunakan Toyota Alphard tahun 2008, dan sebuah BMW yang baru dibeli secara tunai dengan harga sekitar Rp 1,7 miliar.

"Karena kita sudah tua, tinggal menikmati. Setelah saya kerja 30 tahun, suami saya kerja 32 tahun, please, boleh dong saya beli BMW," ujarnya.

Terkait visinya terhadap KPK, Nina ingin mengedepankan pencegahan dibanding penindakan pidana korupsi. Ia pun mengemukakan konsep catur krida (empat kerja) yang meliputi pencegahan dan penindakan di sumber korupsi dalam pendapatan negara, belanja negara, perizinan dan regulasi, serta penegakan hukum.

"Tapi memang ide saya itu perlu penyempurnaan," ujarnya.

Pansel KPK juga sempat bertanya mengenai komitmen Nina dalam pemberantasan korupsi. Jika terpilih, ia berjanji akan bertugas dengan profesional karena merasa tidak pernah terikat dengan siapa pun.

"Saya tidak ingin menciderai apa yang sudah saya mulai. Kadang saya agak sinis, orangnya keras, tidak bisa kompromi, (dianggap) tidak butuh duit, saya pikir tidak apa-apa kalau itu jadi label saya," ungkapnya.

Namun, Nina tampak kesulitan menjawab ketika ditanya mengenai penanganan kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih mengaku kecewa dengan jawaban Nina.

"Sebetulnya saya kecewa, seharusnya ibu sempat baca dulu karena TPPU ini penting," ucap Yenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com