Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii: Pramono Masuk Kabinet, Hubungan Istana-Teuku Umar Akan Lebih Baik

Kompas.com - 13/08/2015, 17:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif, berpendapat, penunjukan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet adalah bentuk perhatian Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Jokowi butuh seseorang yang mampu mendekatkan kembali hubungan PDI-P dengan Istana yang sempat renggang beberapa waktu lalu.

"Kita harus perhatikan bu Mega juga, kemarin ada sesuatu hubungan yang kurang enak kan. Tapi dengan masuknya Pramono tadi, (hubungan) antara Istana dan Teuku Umar akan lebih baik," kata Syafii di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Dia menganggap Pramono adalah seorang politisi PDI-P yang memiliki kapasitas sebagai pejabat negara. (baca: Mengapa Andi Widjajanto Dicopot sebagai Seskab?)

"Sangat oke, Pramono orang mampu. Tahu negara, dan dia dari PDI-P," ucap pria yang akrab disapa Buya ini.

Sebagai orang yang sering diajak diskusi oleh Jokowi, Syafii berharap agar seluruh menteri baru bisa bekerja dengan baik. Meski pesimistis seluruh menteri itu bisa menuntaskan persoalan yang saat ini dihadapi, tetapi Buya ingin melihat lebih dulu kinerja mereka. (baca: Andi Widjajanto Yakin Pramono Anung Lebih Lincah Berkomunikasi Politik)

"Kita tunggu lah, kita tunggu. Jangan nilai sekarang. Beri waktu mereka, apakah kinerja mereka bagus atau tidak, nanti baru kita beri penilaian," ujar dia.

Presiden Joko Widodo memutuskan mencopot Andi Widjajanto dari posisi Sekretaris Kabinet dan menggantinya dengan Pramono Anung. Nama Andi sudah lama disorot oleh partai-partai koalisi.

Andi dikritik keras para kader PDI-P lantaran dianggap menjauhkan Jokowi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. (Baca: Politisi PDI-P: Rini dan Andi Jauhkan Jokowi dari Partai, Relawan, dan Rakyat)

Andi sudah membantah ketika disebut sebagai penghalang Jokowi dengan partai politik pendukungnya. Meski berada di ring satu Istana, kata Andi, hal itu tak membuatnya dapat dengan mudah menemui Jokowi. (Baca: Andi Bantah Disebut "Brutus" yang Jauhkan Jokowi dari Parpol Pendukungnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com