Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Gubernur Aceh Bahas Pengembangan Lhokseumawe Jadi KEK

Kompas.com - 07/08/2015, 16:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jumat (6/8/2015) siang, untuk membahas sejumlah hal. Salah satunya adalah pembahasan mengenai potensi Lhokseumawe untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pemprov berencana mengembangkan kawasan itu sebagai kawasan industri strategis nasional. "Itu akan jadi industri strategis nasional," ujar Zaini usai pertemuan, Jumat sore.

Zaini mengatakan, Lhokseumawe memiliki potensi untuk mengembangkan industri kertas, pupuk, hingga listrik. Untuk industri kertas, Zaini bahkan menyebutkan bahwa perusahaan asal Eropa sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sana. Sementara pabrik gas alam cair Arun yang kini tak beroperasi lagi, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.

"Yang paling penting pengelolaan aset Arun. Jangan dijadikan besi tua, tapi ditransfer ke pemerintah daerah, bukan dipunyai tapi dikelola oleh Pemda Aceh. Hanya itu domain pemerintah pusat," kata Zaini.

Untuk merealisasikan Lhokseumawe sebagai kawasan ekonomi khusus, pemerintah nantinya akan melakukan rapat lintas kementerian yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, dan Gubernur Aceh.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan, pemerintah pusat sebenarnya tak keberatan dengan rencana pemda mengembangkan Lhokseumawe sebagai KEK.

"Kemudian masalah lain, usulan pemda supaya Lhokseumawe menjadi kawasan ekonomi khusus. Tidak ada yang keberatan dari pemerintah kalau itu bisa membuat kota Lhokseumawe dan wilayah Arun dan sekelilingnya itu bisa berkembang," ucap Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com