Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III Tak Masalah Penyidik KPK Dibekali Senjata Api

Kompas.com - 07/07/2015, 19:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin menilai tak masalah jika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibekali senjata api dalam beraktivitas. Aziz mengatakan, kepemilikan senjata api bagi penyidik KPK boleh asalkan memiliki izin.

"Kalau memang dirasa perlu memegang senjata, enggak ada masalah," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Wacana penyidik KPK dipersenjatai muncul setelah penyidik Afief Yulian Miftach mendapatkan teror.

Meski demikian, Aziz tetap mendorong setiap penyidik KPK yang mendapatkan ancaman teror untuk melaporkannya ke kepolisian.

"Sebenarnya senjata secara legal boleh saja, namun yang menjaga keamanan masyarakat ada polisi, biarkan saja polisi," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, juga menyatakan sepakat jika penyidik KPK dipersenjatai. Hal itu diyakini dapat menangkal segala bentuk teror ketika mengusut kasus korupsi.

"Ada juga memang penyidik PNS yang dipersenjatai senjata api. Kalau itu memang dirasa kebutuhan para personel KPK, enggak masalah. DPR mendukung, tetapi Polri harus jadi pendukung utama," kata Arsul.

Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, gagasan mempersenjatai penyidik KPK tidak akan membuat masalah baru. Sebab, sudah ada aturan yang menjadi payung hukumnya.

"Kita jangan berpikir negatif. Satpol PP saja sudah enggak ada penyalahgunaan lagi," ujar Arsul.

Senjata api untuk penyidik

Menyusul teror yang dialami salah seorang penyidiknya, Afief Yulian Miftach, Komisi Pemberantasan Korupsi akan membekali penyidiknya dengan senjata api lagi. Selama ini, meski melekat sebagai salah satu perlengkapan penyidik KPK, senjata api relatif tak pernah digunakan. Bahkan, senjata api yang dimiliki penyidik ataupun pegawai KPK sempat digudangkan dan izinnya kedaluwarsa.

"KPK punya senjata api. Waktu itu ada izin pemakaiannya yang kedaluwarsa dan sekarang sudah diurus kembali izinnya. Sebenarnya pada penyidik itu melekat senjata api. Namun, tetap ini harus ada izin," ujar Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi SP di Jakarta, seperti dikutip harian Kompas, Senin (6/7/2015).

Pada Minggu malam, ditemukan benda mirip bom di rumah Afief di Bekasi, Jawa Barat. Seminggu sebelumnya, ban mobil Afief ditusuk paku dan mobilnya disiram air keras di bagian depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com