Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: "Reshuffle" Itu Desas-desus, Belum Dibahas secara Resmi

Kompas.com - 29/06/2015, 19:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo belum membahas secara resmi perombakan kabinet dalam waktu dekat. Dia menyebut pertemuan presiden dengan Syafii Ma'arif serta para ekonom hanya bagian dalam mendapat masukan dari berbagai pihak.

"Itu kan desas-desus, tapi kan belum dibahas secara resmi di rapat kabinet atau dengan Presiden," ujar Teten di Istana Kepresidenan, Senin (29/6/2015).

Dia menjelaskan, Presiden Jokowi bertemu dengan Syafii Ma'arif karena mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu dianggap sebagai tokoh berpengaruh. Jokowi kerap meminta tanggapan Syafii dalam berbagai isu.

Adapun dalam pertemuan dengan sebelas ekonom, kata Teten, Presiden membahas hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam jangka pendek dan panjang. Jangka pendek, misalnya, keperluan untuk stabilisasi harga dan inflasi. Adapun untuk jangka panjang, para ekonom mengaitkan pembangunan infrastruktur untuk mendorong industrialisasi.

Teten membenarkan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dan para ekonom itu menyinggung soal kinerja menteri. Mereka mengusulkan perlunya Jokowi mengganti menteri-menteri bidang ekonomi.

"Itu saran dari para ekonom. Tentu Presiden akan menerima masukan itu, tapi kan masih perlu proses juga," ucap Teten.

Pertemuan Jokowi dan Syafii Maarif atau akrab disapa Buya berlangsung pada siang ini. Buya mengakui bahwa Jokowi berkonsultasi dengannya soal perombakan kabinet. (Baca: Syafii: Presiden Jokowi Isyaratkan Lakukan "Reshuffle")

Sementara itu, ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyebutkan bahwa Presiden mengungkapkan sulitnya mencari orang yang tepat untuk mendorong perekonomian Tanah Air. Para pengamat sempat mengusulkan nama mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indirawati, yang kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. (Baca: Kepada Ekonom, Jokowi Nyatakan Akan Rombak Tim Ekonomi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com