Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapal Perang TNI AL Bantu Angkut Pemudik Tahun Ini

Kompas.com - 19/06/2015, 16:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- TNI AL mengerahkan dua kapal perangnya jenis Landing Platform Dock (LPD), yaitu KRI Surabaya-591 dan KRI Banda Aceh-593 guna mendukung program Kementerian Perhubungan dalam mudik gratis bagi warga Jakarta pengendara sepeda motor yang hendak merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah.

Tujuan pemudik itu adalah ke kampung halaman tujuan Semarang dan Surabaya, sekaligus arus balik ke Jakarta.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, di Jakarta, Jumat (19/6/2015), mengatakan, pengerahan kapal perang untuk mengangkut pemudik ini dilakukan guna membantu warga Jakarta, khususnya pengguna sepeda motor, yang akan melaksanakan mudik ke tujuan Semarang dan Surabaya.

"Mudik dengan menggunakan sepeda motor apalagi membonceng istri dan anak berikut membawa tas dan barang lainnya tentu sangat berisiko tinggi dan rawan kecelakaan," katanya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau para pemudik bersepeda motor dapat memanfaatkan kesempatan ini. Selain tidak dipungut biaya, juga akan mendapat makanan dan cendera mata.

Kapal TNI AL KRI Surabaya-591 dijadwalkan akan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 11 Juli 2015.

Kemudian pada tanggal 21 Juli 2015 akan mengangkut gelombang arus balik pemudik bersepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Sedangkan KRI Banda Aceh-593 akan bertolak dari Tanjung Priok Jakarta tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tanggal 13 Juli 2015, serta mengangkut arus balik pada tanggal 24 Juli 2015 dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Pendaftaran mudik gratis ini dapat dilakukan secara online maupun offline. Secara online dimulai sejak tanggal 1 hingga 30 Juni 2015 dengan mengakses pada situs: www.mudikgratis.dephub.go.id. Sedangkan pendaftaran secara offline dimulai pada 15 Juni hingga 8 Juli 2015 dengan cara para pendaftar dapat mendatangi kantor Kementerian Perhubungan Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta.

Syarat pendaftaran adalah: maksimal terdiri atas dua orang dewasa dan satu anak untuk pesepeda motor, mengisi formulir sesuai kota tujuan dengan one way atau pergi pulang, melengkapi foto kopi KTP, KK, SIM dan STNK, serta menunjukkan yang asli, serta menerima bukti pendaftaran.

Untuk warga yang mendaftar online tinggal datang untuk menunjukkan dokumen aslinya ke petugas, tanpa harus mengisi lagi formulir yang ada karena sudah diisi secara online.

Untuk setiap pelayaran, tambah Manahan, KRI Surabaya-591 dan KRI Banda Aceh-593 dalam sekali sorti pelayaran masing-masing kapal mampu mengangkut 1.000 sepeda motor berikut 1.500 penumpang. Sedangkan lama pelayaran dari Jakarta ke Surabaya kurang lebih 30 jam, sedangkan ke Jakarta ke Semarang kurang lebih 15 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com