Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu "Pengkhianat" Milik Anak Megawati Bukan Ditujukan kepada Jokowi

Kompas.com - 15/06/2015, 22:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Lagu berjudul "Pengkhianat" milik grup band rock Rodinda, yang digawangi Prananda Prabowo, putra dari Megawati Soekarnoputri, bukan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Vokalis band Rodinda, Rully Worotikan, menjelaskan, dalam lagu "Pengkhianat", Prananda tidak menunjukkannya kepada siapa pun, apalagi kepada sosok Jokowi.

"Mas Nanan (Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang memelintir itu kan orang yang tidak mengerti. Maklum, sekarang ini masyarakat terbelah, di satu sisi pendukung Jokowi dan di sisi lain pembenci Jokowi," kata Rully di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dalam single lagu tersebut, menurut dia, Prananda sedang menelusuri sebuah teori revolusi. Adapun teori itu adalah "setiap revolusi akan melahirkan pengkhianatan". Rully menjelaskan, dalam revolusi, juga dikenal "selalu memakan anak kandungnya sendiri".

"Jadi, dalam revolusi itu, langkah pertama, ciptakan siapa lawan dan siapa kawan. Nah, pengkhianat itu yang paling bahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," ujarnya.

Jadi, tambah dia, lagu tersebut sekadar untuk pembelajaran politik sebenarnya, tidak ditujukan kepada orang per orang, tetapi sebuah pencerahan politik lewat lagu.

Prananda Prabowo, yang menelurkan album Rodinda, juga merilis lagu berjudul "Aku Melihat Indonesia". Menurut Rully, judul lagu ini memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai tanah air Indonesia dengan penuh perasaan.

Rully pun meminta masyarakat jangan gampang memelintir sesuatu dan mengait-ngaitkannya sehingga menimbulkan prasangka yang tidak-tidak. Terlebih lagi, prasangka tersebut justru akan memunculkan budaya adu domba.

Judul lagu tersebut pun sempat membuat ramai kalangan netizen setelah video di akun YouTube-nya beredar di masyarakat. (Baca: Prananda Anak Megawati Muncul dengan Lagu "Pengkhianat")

Banyak masyarakat menilai lagu tersebut cukup menggetarkan lantaran selain musiknya terbilang keras, tetapi juga membuat publik bertanya-tanya siapa sebenarnya "Pengkhianat" yang dimaksud. Di tengah asumsi, muncul berbagai spekulasi bahwa lagu tersebut ditujukan kepada orang per orang, apalagi salah satu liriknya memuat kalimat "Pengkhianat berwajah santun".

Rodinda sendiri adalah singkatan dari "Romantika, Dinamika, dan Dialektika". Prananda Prabowo menggunakan akronim ajaran revolusi Soekarno ini ke dalam band-nya.

Putra kedua Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif itu merupakan salah satu tokoh politik PDI-P yang bisa dikatakan memiliki akar kekuatan politik besar, tetapi namanya jarang muncul. Kemunculannya di permukaan publik ini jelas menjadi perhatian besar banyak pihak.

Prananda memang agak kurang dikenal publik, tetapi memiliki pengaruh kuat di akar massa PDI Perjuangan. Prananda sendiri di grup band tersebut memegang bass. Hingga kini, dia pun sangat dekat dengan banyak pemusik, terutama dengan kelompok Slank. Pada tahun 1980-an, ia sendiri sering main band dengan beberapa lingkaran dalam Slank, seperti Masto, adik kandung Bimbim Slank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com