Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Agung Pastikan Tak Ada Kader yang Keberatan Islah Terbatas

Kompas.com - 28/05/2015, 11:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekjen DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Zainuddin Amali, memastikan tidak ada pengurusnya yang keberatan terhadap keputusan islah terbatas dengan kubu Aburizal Bakrie.

Amali mengakui, sebelumnya memang ada sejumlah keberatan dari para pengurus pusat. Namun, dalam rapat pleno DPP yang berlangsung Rabu (27/5/2015) malam, Ketua Umum Agung Laksono sudah menjelaskan mengenai pentingnya islah terbatas ini kepada seluruh kader. Para kader akhirnya dapat menerima.

"Setelah dijelaskan, sudah tidak ada perdebatan lagi," kata Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/5/2015). (baca: Yorrys: Ini Bukan Islah, tetapi Kesepakatan Pilkada)

Setelah ini, lanjut Amali, pihaknya dan pihak Aburizal akan segera membentuk tim yang terdiri dari tiga atau lima orang masing-masingnya. Tim akan disatukan untuk membahas kerja sama dalam pemilihan kepala daerah, seperti melakukan penjaringan calon.

Dia meyakini, tim yang dibentuk kedua kubu nanti bisa berjalan dengan baik. (baca: Pekan Ini, Aburizal-Agung Akan Tanda Tangani Kesepakatan Islah)

"Nanti tim itu akan sering konsultasi dengan KPU juga mengenai teknis pendaftaran pilkadanya," ujar Anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Keputusan Agung yang menerima tawaran islah terbatas sebelumnya masih mendapat pertentangan dari sejumlah kader yang ada di kepengurusannya. (baca: Sejumlah Kader Tentang Keputusan Agung Terima Tawaran Islah Terbatas dari Aburizal)

Wakil Sekjen Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Samsul Hidayat mengatakan, sejumlah kader mencurigai islah ini hanya siasat Aburizal untuk mengambil alih kepengurusan Golkar yang sah di tangan Agung.

"Saya dengan rekan-rekan pengurus sudah sepakat menolak dengan tegas islah terbatas yang digagas JK dan ARB tersebut. Karena kami menilai itu hanya akal-akalan ARB untuk membatalkan banding yang dilakukan kami dan Menkumham," kata Samsul saat dihubungi, Selasa (26/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Nasional
Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Nasional
Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Nasional
Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Nasional
Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Nasional
Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Nasional
MA Tolak PK Ade Yasin

MA Tolak PK Ade Yasin

Nasional
Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Nasional
Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Nasional
Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Nasional
KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

Nasional
KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

Nasional
Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Nasional
Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Nasional
Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com