Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Sering Diberitakan Negatif, Apa Kata Andi Widjajanto?

Kompas.com - 11/05/2015, 18:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Survei Polcomm Institute menempatkan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebagai salah satu anggota Kabinet Kerja yang paling banyak diberitakan negatif. Menanggapi survei ini, Andi mengatakan, ia seharusnya tak banyak berbicara kepada media.

"Mestinya, saya memang tidak muncul di pemberitaan, saya back office," ujar Andi seusai pelantikan pejabat Sekretariat Kabinet di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Andi menjelaskan, selama menyiapkan tim komunikasi Presiden Joko Widodo, ia mendapatkan tugas untuk memberikan informasi ke media. Namun, menurut Andi, tugasnya sebenarnya berada di balik meja.

"Tidak muncul di media. Karena itu, saya mengatakan ke teman-teman diusahakan pertanyaannya ke kementerian terkait karena tugas saya back office," kata Andi.

Berita negatif

Penelitian Polcomm melakukan kajian terhadap pemberitaan 15 media massa nasional, baik cetak maupun elektronik. Polcomm mengaku menganalisis sebanyak 32.047 berita yang terbit pada Oktober 2014 hingga April 2015. Penelitian dilakukan dengan metode analisis konten dan analisis wacana (discourse analysis) dalam kurun waktu 1 hingga 7 Mei 2015. Hasilnya, sejumlah menteri mendapatkan banyak pemberitaan negatif.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menjadi menteri yang paling sering diberitakan negatif. Yasonna dianggap berkontribusi dalam konflik Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar melalui keputusannya yang mengesahkan salah satu kepengurusan dua partai tersebut.

Setelah Yasonna, menteri yang dinilai negatif kinerjanya melalui pemberitaan media adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.

Peneliti Polcomm, Heri Budianto, mengatakan, Menko Polhukam diberitakan negatif terkait pernyataan soal kisruh KPK dan kepolisian.

Selanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang dianggap gagal dalam melakukan pengendalian BBM dan mafia migas.

Pembantu Presiden selanjutnya yang kinerjanya diberitakan negatif adalah Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Andi diberitakan negatif karena dianggap memutus komunikasi antara Presiden Joko Widodo dan partai pengusungnya.

Selanjutnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mendapat persentase 1,5 persen. Kinerja Rini disorot negatif terkait rencana penjualan gedung BUMN, pemberian modal kepada BUMN, dan pergantian direksi BUMN.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil diberitakan negatif kinerjanya karena dikaitkan dengan pelemahan ekonomi dan dinilai minim dalam berkoordinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com