Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Muda Demokrat Dukung SBY Jadi Ketum Kembali

Kompas.com - 24/04/2015, 11:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kader muda Partai Demokrat yang tergabung dalam Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) menyatakan dukungan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk maju kembali sebagai ketua umum Partai Demokrat. Dukungan tersebut dideklarasikan dalam penutupan rapat pimpinan nasional IMDI di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

"IMDI sepakat mendukung Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum Demokrat periode 2015-2020," kata Wakil Ketua Umum IMDI Muslim MM.

Muslim langsung menyerahkan sebuah map berisi dukungan kepada SBY yang duduk di barisan paling depan. Hadir pula dalam acara tersebut Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Ada pula elite Demokrat lain yang hadir, yakni Agus Hermanto, Ruhut Sitompul, Melani Leimena Suharli, Ketua Umum DPP IMDI Teuku Riefky Harsya, Sekjen DPP IMDI Michael Wattimena, dan seratusan kader Demokrat.

"Partai ini bagian yang tidak terpisahkan dari Bapak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono," kata Michael Wattimena. (Baca: Syarief: Kader yang Tolak SBY Jadi Ketum, Dia Tak Ingin Demokrat Menang)

Pemilihan ketua umum akan digelar lewat kongres pada 11 Mei hingga 13 Mei 2015 mendatang di Surabaya. Hingga saat ini, belum ada kepastian dari SBY soal jabatan ketum periode selanjutnya.

Hanya, sebagian elite Demokrat, salah satunya Marzuki Alie, menginginkan SBY tak lagi maju sebagai ketum Demokrat. (Baca: Marzuki: Sebaiknya Pak SBY Jadi Negarawan, Jangan Diturunkan Lagi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com