Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ikrar, Jokowi Sebut Posisi Wakapolri Bukan Urusan Presiden

Kompas.com - 16/04/2015, 16:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti, pernah bertanya kepada Presiden Joko Widodo terkait siapa yang bakal menjabat sebagai wakil kepala Polri. Lantas, apa jawaban Presiden?

"Pak Jokowi bilang, jawaban saya ke Anda akan sama dengan jawaban saya ke DPR RI, yaitu urusan Wakapolri adalah urusan Kapolri dan Wanjakti-nya, itu bukan urusan Presiden," ujar Ikrar mencontohkan jawaban Presiden dalam acara diskusi di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/4/2015).

Sikap Jokowi, sebut Ikrar, tetap tenang ketika ditanya demikian. Jokowi sempat terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia melontarkan jawabannya.

Ikrar menghela napas lega atas jawaban Presiden. Secara personal, Ikrar menyambut positif jawaban itu. Menurut Ikrar, jawaban Jokowi menunjukkan Presiden ingin agar Polri tidak lagi diintervensi oleh kekuasaan, baik legislatif maupun eksekutif.

Ikrar berharap sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) akan memilih sosok wakil kepala Polri yang selaras dengan cita-cita reformasi kepolisian. Ikrar dengan tegas menolak nama Komjen Budi Gunawan disebut-sebut menjadi wakil kepala Polri.

"Saya berharap seorang elite tertinggi di negeri ini, ya, paling tidak ada bisik-bisiklah kepada Badrodin supaya itu (Budi Gunawan menjadi wakil kepala Polri) tidak terjadi," ujar Ikrar.

Cerita percakapan Ikrar dengan Presiden itu terjadi ketika sejumlah pelaku survei sekaligus pengamat politik dipanggil Presiden Jokowi di Istana Negara, beberapa waktu lalu. Selain Ikrar, beberapa pelaku survei lain yang hadir antara lain Yunarto Wijaya dan Nico Harjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com