Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OKI Dukung Indonesia Pimpin Upaya Damai di Timur Tengah

Kompas.com - 15/04/2015, 13:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) mendukung Indonesia untuk memimpin upaya mencari solusi damai atas konflik yang terjadi di Timur Tengah.

Dukungan ini disampaikan 30 perwakilan negara OKI dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/4/2015). Kalla mewakili Presiden Joko Widodo untuk mengikuti pertemuan dengan 30 perwakilan negara OKI.

Dalam pertemuan itu, Wapres menyampaikan pemikiran Indonesia mengenai perlunya negara anggota OKI untuk mengambil inisiatif mencari solusi damai tanpa kekerasan. Konflik di Timur Tengah sudah melanda 16 negara anggota OKI.

"Pemikiran tersebut mendapat sambutan positif para Duta Besar/Kepala Perwakilan negara OKI yang hadir, dan akan mendukung apabila Indonesia memimpin upaya pencarian solusi damai tersebut," kata Juru Bicara Kalla Husain Abdullah melalui siaran pers yang diterima wartawan, Rabu.

Wapres juga menyerukan pentingnya bagi umat Islam untuk bersatu menghadapi berbagai tantangan saat ini. Di samping itu, Wapres mengingatkan perlunya mengumandangkan bahwa Islam adalah negara yang cinta damai serta toleran.

Kepada para perwakilan OKI, Jusuf Kalla kembali menekankan bahwa Indonesia mendorong semua pihak yang bertikai untuk menahan diri. Penyelesaian masalah sebaiknya dilakukan melalui upaya damai dan mengedepankan diplomasi serta dialog.

"Indonesia meyakini bahwa persatuan Islam akan dapat berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," tulis siaran pers.

Indonesia mencermati bahwa dalam beberapa waktu terakhir perkembangan situasi beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika Utara cukup memprihatinkan. Konflik dan krisis terus berlangsung di beberapa negara di kawasan ini. Akibatnya, banyak korban yang berjatuhan.

Pada Selasa (14/4/2015), Wapres mengadakan pertemuan dengan sejumlah organisasi masyarakat Islam di Indonesia. Dalam pertemuan itu, sejumlah ormas Islam yang hadir mendukung Indonesia memprakarsasi mediasi damai konflik Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com