Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, PM Norwegia Singgung soal Hukuman Mati

Kompas.com - 14/04/2015, 20:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dan Presiden Joko Widodo juga membicarakan soal isu terhangat, yakni soal pelaksanaan hukuman mati. Penerapan hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba di Indonesia selama ini mendapat sorotan tajam dunia internasional.

"Dalam pertemuan hari ini, kami juga memiliki diskusi yang terbuka dan sangat baik soal pentingnya hak asasi manusia, termasuk pelaksanaan hukuman mati," ujar Solberg dalam pernyataan bersama dengan Presiden Joko Widodo seusai pertemuan di Istana Merdeka, Selasa (14/4/2015).

Meski tidak menyatakan secara langsung sikap Norwegia terkait hukuman mati itu, Pemerintah Norwegia mendesak Indonesia untuk segera menghapuskan penerapan hukuman mati sejak 2012.

Sikap Indonesia yang dianggap aktif dalam diskusi HAM internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dianggap bertolak belakang karena masih melegalkan praktik hukuman mati.

Di Norwegia, pelaksanaan hukuman badan itu sudah dihilangkan sejak tahun 1979 seiring dengan berkembangnya kesadaran HAM di Eropa. Secara resmi, pelarangan segala bentuk hukuman badan terhadap pelaku kejahatan di negara Skandinavia itu sejak tahun 2014.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, dalam pertemuan dengan Solberg, Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan negara itu. Namun, Presiden Jokowi juga menyampaikan situasi darurat kejahatan narkoba yang terjadi di Indonesia. Jokowi pun memastikan bahwa proses penegakan hukum yang dilakukan di Indonesia adalah bagian yang terpisah dari praktik diplomasi yang dijalankan antarnegara.

"Tadi Presiden menjelaskan ini law enforcment dan tidak terkait dengan kebangasaan dari suatu negara dan sebagainya," ucap Retno.

Di bawah pemerintahan Jokowi, pelaksanaan eksekusi hukuman mati sudah dilakukan terhadap enam terpidana mati pada 18 Januari lalu. Mereka adalah Ang Kim Soei (62), warga negara Belanda; Namaona Denis (48), warga negara Malawi; Marco Archer Cardoso Mareira (53), warga negara Brasil; Daniel Enemua (38), warga negara Nigeria; Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38), warga negara Indonesia; dan Tran Thi Bich Hanh (37), warga negara Vietnam. Selanjutnya, sebanyak 11 narapidana lain juga akan segera dieksekusi mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com