JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi dingin informasi mengenai tewasnya warga negara Indonesia akibat terlibat perang di Suriah. Ia mengatakan bahwa kematian sudah menjadi risiko jika WNI tersebut ikut berperang.
"Ya itu risiko saja. Siapa yang mau ikut di dalam perang risikonya kena peluru kan," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Sepengetahuan Kalla, WNI yang berada di Suriah jumlahnya kurang lebih 200 hingga 300 orang. Mengenai jumlah pastinya, Kalla mengaku belum mendapatkan laporan.
Pada 26 Maret, seorang warga negara Indonesia bernama Muhammad Ridwan Abdurrahman dikabarkan tewas dalam perang yang berlangsung di Suriah. Ridwan dikabarkan sebagai putra Abu Jibril yang sering dikaitkan dengan kelompok Islam garis keras di Indonesia.
Sejauh ini, belum dapat dipastikan apakah Ridwan tergabung dalam ISIS atau tidak.
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mengaku menerima informasi bahwa sekitar 514 warga negara Indonesia (WNI) sudah bergabung dalam kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dari jumlah tersebut, empat di antaranya tewas dalam peperangan yang terjadi di wilayah Irak. (Baca: TB Hasanuddin: Ada 514 WNI Gabung dengan ISIS, Empat Tewas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.