Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Klaim Demokrat Solid bersama KMP

Kompas.com - 19/03/2015, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Harian Koalisi Merah Putih (KMP) Fahri Hamzah mengklaim, Partai Demokrat semakin solid bersama KMP. Sebab, komunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah berjalan baik.

"Pak Ical (Aburizal Bakrie/ARB) sudah berkomunikasi langsung dengan Pak SBY. Demokrat serius akan ada di kami. Kami jalan dengan enam partai yang ada," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Fahri menjelaskan, kedekatan dan kerja sama ARB dengan SBY sudah berlangsung lama, misalnya dengan bergabungnya Golkar dalam koalisi pemerintahan SBY-Boediono. Selain itu, dia menilai saat ini Demokrat memosisikan diri sebagai penyeimbang dan di luar pemerintahan.

"Pak Ical dulu Ketua Setgab dan Pak SBY presiden. Saat ini terlihat dengan sikap Demokrat yang di luar pemerintahan dan menjadi penyeimbang sehingga secara de facto Demokrat ada bersama kami," ujarnya.

Dia juga tidak mempermasalahkan safari politik Golkar kubu Agung Laksono dan dirinya yang memastikan KMP tetap solid mendukung kubu ARB sebagai pimpinan Partai Golkar.

Fahri memastikan kubu Agung Laksono belum menjadi pemenang dalam kisruh internal Golkar karena sikap Menkumham Yasonna H Laoly selama ini belum menjadi keputusan resmi secara administrasi.

"Sehingga belum ada pengakuan pasti atas kubu Agung Laksono dan selama belum ada pengesahan ARB tetap menjadi Ketua Umum Golkar," katanya.

Dia mengatakan, pengakuan kepengurusan itu ada di surat dan keputusan negara yang melekat pada sebuah surat yang dikeluarkan pemerintah.

Fahri mengatakan, dirinya sudah mengecek bahwa surat Menkumham terkait Partai Golkar tidak ada, tetapi hanya sekadar konferensi pers.

"Sekarang semua biar proses berjalan sampai ada putusan tetap. Ini prosesnya masih panjang karena gugatan di pengadilan masih berlangsung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com