Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Mulai Rekrut Anak-anak, Jokowi Diminta Segera Bertindak

Kompas.com - 18/03/2015, 09:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Samsul Ridwan prihatin atas munculnya video "Education in te Caliphate" di YouTube beberapa waktu lalu. Video itu menunjukkan anak-anak yang diduga direkrut Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) dan dilatih berperang. 

Menurut Samsul, kemunculan video itu menjadi peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk mencegah anak-anak direkrut menjadi bagian dari ISIS.

"ISIS yang merupakan organisasi terorisme internasional telah menggunakan anak-anak sebagai pasukan antipemerintah dalam aksi propagandanya. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya pemerintah, karena apabila tidak segera direspons atau diantisipasi, sangat dimungkinkan rekrutmen mujahid cilik ini akan cepat meluas," kata Samsul, dalam siaran pers, Rabu (18/3/2015).

Samsul mengatakan, pemerintahan Jokowi harus segera mengambil sikap untuk mencegah anak-anak Indonesia menjadi "tameng perang" kelompok radikal. Beberapa hal yang dapat dikerjakan, menurut dia, dengan menguatkan keluarga rentan kelompok radikal, meluruskan makna jihad, meningkatkan peran intelijen, dan menyelamatkan anak-anak yang sudah menjadi korban.

Samsul menegaskan, Undang-Undang Perlindungan Anak sangat jelas mengatur terkait pelarangan anak angkat senjata sebagai tentara cilik. Sanksinya pun jelas. Akan tetapi, lanjut Samsul, instrumen hukum itu akan sia-sia jika tak diiringi dengan sikap tegas pemerintah.

"Yang dibutuhkan sikap tegas dan keberanian pemerintah melindungi dan memastikan tak satu pun anak Indonesia dieksploitasi oleh kelompok radikal terorisme," ujar Samsul.

Ia menekankan, masa anak-anak diharap menjadi masa yang sehat dan aman untuk tumbuh kembang anak agar kelak menjadi pribadi tangguh, cerdas, empati, dan toleran. Namun, harapan itu masih jauh bagi anak-anak di Indonesia. Mereka, kata Samsul, masih banyak yang berada pada situasi sulit, eksploitatif, dan tidak sedikit menjadi korban kekejaman.

"Jika ingin menunjukkan keperpihakan pada kemajuan dan perlindungan anak di negeri ini, pemerintah Jokowi-JK harus cepat bertindak," kata Samsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com