Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Buru Jaringan Sindikat Pengedar Narkotika 49 Kg

Kompas.com - 15/03/2015, 17:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) memburu para anggota sindikat narkotika internasional yang terlibat dalam peredaran narkoba seberat 49,3 kg yang dibongkar di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta.

Sebelumnya, BNN menangkap tersangka yakni LPG (52), warga negara Indonesia, di bilangan Jalan Hayam Wuruk, Jumat (13/3/2015) pukul 21.00. LPG ditangkap saat mengemudi mobil seusai menerima sabu seberat 3 kg dari seorang pria.

"BNN mengembangkan kasus, selang beberapa jam kemudian ditangkap tiga WNA asal Hongkong, Tiongkok, yang saat itu sedang makan di restoran di Hayam Wuruk," kata Kepala Humas BNN, Slamet Pribadi, Minggu (15/3/2015).

Ketiga WNA tersebut berinisial KCY (58), YWB (52), dan KFH (53). Dari penangkapan ketiga tersangka, petugas kemudian mengembangkan lagi hingga penggeledahan ke dalam apartemen mereka di kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat. "Di kamar mereka petugas menyita 44 kg sabu," kata Slamet.

Total dalam operasi kali ini BNN berhasil mencapai 49.351 gram atau 49 kg. "Jika total ini 1 gram sabu untuk 5 sampai 10 orang. Kira-kira kita berhasil menyelamatkan 345.000 jiwa dengan 49 kg sabu," kata Slamet.

Sindikat internasional ketiga WNA tersebut diduga kuat merupakan sindikat narkotika internasional. Dari penyelidikan BNN, ketiganya disuruh oleh ADR (DPO) yang diduga berasal dari Hongkong. "Ketiga orang Hongkong ini dikendalikan orang Hongkong sekaligus pemasar di Indonesia," Kasudit Interdiksi Udara, Laut, dan Perairan BNN Agung Sapto di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Sementara itu, BNN menduga pemasok barang itu berasal dari jaringan narkotika Internasional Malaysia-Indonesia. BNN masih mendalami keterlibatan satu warga Malaysia dengan inisial DV (DPO). Dari analisis, BNN mengungkapkan, jaringan ini menyuplai barang lewat laut yang terbuka, khususnya pada pelabuhan tikus yang kecil.

"Indikasi barang disuplai dari Malaysia lewat jaringan Aceh, kemudian yang memasarkan jaringan Hongkong," tegas Agung.

Pada kasus LPG, BNN mengungkapkan, pria paruh baya itu dikendalikan dari dalam lapas dengan inisial M dan N. "Perannya LPG adalah kurir yang menerima atas suruhan seseorang yang tinggal di lapas. Tercatat, ia sudah lima kali menjalani profesi ini," jelas Agung.

Atas penangkapan ini, keempat orang tersebut dikenakan Pasal 114 ayat 2, 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2008 dengan ancaman maksimal pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com