Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Anggap Bambang dan Ade Komarudin Bukan Lagi Pimpinan Fraksi

Kompas.com - 13/03/2015, 17:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono, menyebutkan, Bambang Soesatyo dan Ade Komarudin bukan lagi Pimpinan Fraksi Golkar di DPR. Agung mengatakan, wacana pengajuan hak angket terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang diusulkan keduanya adalah pendapat pribadi.

"Bambang dan Ade Komarudin, dalam pikiran kami mereka bukan pimpinan fraksi, itu pendapat pribadi. Itu individual dan bisa merusak persatuan partai. Kami minta agar itu segera dihentikan. DPP Golkar menolak hak angket," ujar Agung, saat bertemu Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Rommahurmuziy, di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Anggota fraksi, kata Agung, harus mengikuti keputusan yang dibuat oleh pimpinan partai. Menurut dia, masing-masing anggota fraksiharus disiplin terkait hal itu. Agung menegaskan, jika tetap menolak keputusan partai,akan ada sanksi yang diberikan kepada dua kader tersebut.

Soal pengajuan hak angket, Agung menegaskan, Golkar sejalan dengan PPP yang menolak wacana angket bagi Menteri Hukum dan HAM terkait pengesahan kepengurusan Partai Golkar. Agung menilai, Menkumham telah memutuskan hal tersebut sesuai dengan mekanisme dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.

Sebelumnya, pimpinan fraksi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih akan menyatakan mosi tidak percaya dan berencana mengajukan angket terhadap Menkumham. Wacana itu turut didukung dua pimpinan Fraksi Golkar di DPR, Bambang Soesatyo dan Ade Komarudin.

Wacana pengajuan angket muncul karena Menkumham dianggap memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan politik dalam menyelesaikan konflik internal PPP dan Partai Golkar. Namun, dalam pernyataan bersama di DPR, Bambang mengatakan, terkait pengajuan angket belum diputuskan. Ia mengatakan, hak angket baru akan digulirkan dalam keadaan terpaksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com