Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Panda Nababan Perkenalkan Maskapai Penerbangan Perintis Baru

Kompas.com - 04/03/2015, 18:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Panda Nababan, mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2015) siang. Tujuan kedatangan Panda menemui Presiden Joko Widodo sempat menjadi tanda tanya.

Selama sekitar 1,5 jam ia melakukan pertemuan dengan Jokowi dan kemudian keluar bersama empat orang pria berseragam pilot.

"Enggak ada politik, ini ngurusin penerbangan perintis saja," kata Panda kepada wartawan.

Ketika ditanya lebih jauh, Panda pun terlihat berbisik kepada empat orang yang bersamanya. Panda meminta rekan-rekannya itu tak malu berbicara dan mempromosikan maskapai penerbangan perintis yang baru dibentuk. Nama maskapai itu adalah Spirit Avia Sentosa atau Flying SAS.

"Jadi, tadi bersama Presiden dan Menhub, kami melaporkan bahwa ada perusahaan, ada PT SAS yang air charter yang kita usahakan di Papua. Beliau-beliau ini direksinya," kata Panda, yang mengaku sebagai Komisaris Flying SAS.

Menurut dia, Presiden Jokowi sangat antusias mengetahui ada pihak swasta yang menggarap bisnis penerbangan perintis, terutama di Papua, yang akses transportasinya serba sulit. Panda mengatakan, adanya maskapai penerbangan perintis ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap Papua. Keberadaan Menteri Ignasius Jonan pada pertemuan tadi, sebut Panda, juga ditujukan untuk bisa membantu kelancaran izin.

"Ya mereka akan membantu, apalagi soal kelancaran, perizinan, ya tentu akan memfasilitasi agar anak bangsa bisa berkembang," kata dia.

Salah satu direksi Flying SAS, Suhadi, mengungkapkan, saat ini mereka masih menunggu izin terbang dari Kementerian Perhubungan. Apabila izin itu sudah didapat, rute yang akan dilayani Flying SAS mencakup Nabire, Ilaga, Biak, Serui, Bogobaida, Moanamani, Timika, Sugapa, dan Enarotali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com