Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Minta DPR Tak Asal Bikin Undang-Undang

Kompas.com - 23/02/2015, 18:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PP Muhammadiyah meminta DPR tidak asal-asalan dalam menyusun dan mengesahkan undang-undang khususnya yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, lembaganya sudah mengajukan uji materi atas empat UU yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat dan keempatnya dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.

"Ini artinya DPR harus lebih hati-hati dalam membahas setiap RUU yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," kata Din, dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Empat UU tersebut, lanjut Din, adalah UU Migas, UU Kesehatan, UU Ormas, dan yang terbaru adalah UU Sumber Daya Air. Menurut Din, dikabulkannya judicial review keempat UU itu oleh MK menandakan bahwa produk UU yang dirancang DPR banyak yang bertentangan dengan konstitusi. Dia mencontohkan, dalam UU Sumber Daya Air yang baru saja dikabulkan MK pekan lalu, berpotensi bertentangan dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan dikabulkannya judicial review UU Sumber Daya Air, seluruh sumber daya yang ada di Indonesia, termasuk air, harus dikelola oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun, kenyataannya, saat ini banyak perusahaan swasta yang mengelola air di Indonesia dan menjualnya menjadi air minum dalam kemasan dengan harga tinggi.

"Dalam menyusun Undang-Undang, perlu kemandirian yang tinggi dan komitmen terhadap kedaulatan negara. Dengan begitu, tidak perlu ada gugatan lagi dari masyarakat terhadap UU yang dirancang DPR," ujarnya.

Dalam putusannya, MK menilai bahwa UU SDA tidak memenuhi enam prinsip dasar pembatasan pengelolaan sumber daya air sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Selain diajukan Muhammadiyah, uji materi ini diajukan oleh Perkumpulan Vanaprastha, dan beberapa pemohon perseorangan. Mahkamah berpendapat bahwa sumber daya air merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com