Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Siswa TK Saja Dukung KPK. Masa Pak Jokowi Tidak?"

Kompas.com - 18/02/2015, 18:25 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Siti Hajar Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, di sela-sela kegiatan belajarnya, menggelar aksi "Save KPK". Mereka belajar tentang arti kejujuran. Mencuri uang negara adalah perbuatan tercela.

Para siswa TK berjalan keliling di areal sekolah mereka sambil membawa poster yang bertuliskan dukungan terhadap KPK.

"KPK yes, tangkap pencuri uang. Saya siswa TK saja dukung KPK, masa Pak Jokowi tidak?" teriak anak-anak saat berjalan keliling lokasi taman kanak-kanak, Rabu (18/2/2015).

Kepada Kompas.com, Arga Putra Asmaradana salah satu siswa yang duduk di kelas B1 mengatakan dengan wajah polos, dirinya tahu apa itu KPK.

"Saya tahu KPK. Tugas KPK menangkap pencuri uang negara. Itu kata bu guru," kata dia.

Menurut Arga, KPK memang harus didukung, supaya bisa maksimal bekerja menangkap para pencuri uang negara.

Hal yang sama juga dikatakan Ibra, teman sekelas Arga. Ibara mengaku mendukung KPK untuk menangkap pencuri uang.

"Saya sama dengan teman-teman. Saya juga dukung KPK," ujarnya.

Pendidikan karakter

Sementara itu, menurut Kepala Sekolah TK Siti Hajar, Niniek Misniati, aksi anak-anak TK tersebut merupakan wujud kepedulian kepada KPK yang saat ini lagi dirundung masalah.

"Anak-anak memang tahu bahwa KPK itu bertugas menangkap para pencuri uang negara," kata Niniek.

Selain itu, kegiatan ini juga disebutnya sebagai pendidikan untuk membangun karakter kejujuran sejak dini pada diri anak didik. Mencuri uang negara itu adalah salah.

"Aksi ini juga membentuk akhlak anak-anak jika besar nanti, bisa bersikap jujur. Mari para penegak hukum, pemimpin negara dan seluruh rakyat Indonesia kedepankan kejujuran demi perbaikan negara Indonesia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com