Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-20 Jokowi-JK: Lawatan Perdana ke Luar Negeri

Kompas.com - 29/01/2015, 10:47 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pada 8 November 2014, bertepatan dengan 20 hari pemerintahannya, Presiden Joko Widodo melakukan lawatan perdananya ke luar negeri. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana bertolak ke Beijing, Tiongkok, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (8/11/2014) pagi. Perjalanan lawatan perdana ini berlangsung selama delapan hari.

Di Tiongkok, Jokowi menghadiri Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders Meeting di Beijing, Tiongkok, pada 8-12 November 2014. Selain itu, dalam lawatan perdananya menggunakan pesawat kepresidenan, Jokowi juga menghadiri ASEAN Summit di Myanmar pada 12-14 November 2014 dan menghadiri acara G-20 Leaders Summit di Brisbane, Australia, pada 15-16 November 2014.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, jumlah rombongan yang akan dibawa Jokowi ialah 46 orang. Jumlah itu termasuk para menteri, Pasukan Pengamanan Presiden, dan wartawan.

"Berbeda dengan sebelumnya, rombongan Presiden hanya 46 orang. Tim advance-nya 16 orang, tim rombongan inti Presiden, Ibu Negara, Paspampres, hingga wartawan 46 orang," kata Andi.

Jumlah itu jauh berbeda dengan rombongan yang biasa dibawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri. Biasanya, untuk perjalanan internasional, SBY membawa rombongan sampai 75 orang yang terdiri dari menteri, Paspampres, tim dokter, wartawan, intelijen, protokoler, dan ajudan para menteri.

Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas lawatan perdana Jokowi ini bersama sejumlah menteri, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.

Selain itu, hadir pula Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com