Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Belum Dapat Laporan soal Temuan Serpihan Mesin AirAsia

Kompas.com - 09/01/2015, 21:08 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, Basarnas belum mendapatkan laporan mengenai ditemukannya serpihan mesin oleh tim dari TNI AL, yang diduga milik pesawat AirAsia QZ8501.

"Saya belum dilaporkan. Saya hanya akan melaporkan dari struktur yang ada," ujar Soelistyo saat ditemui di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).

Soelistyo melanjutkan, komando kendali satu-satunya masih berada di bawah Basarnas. Selama dia belum mendapat laporan, dia tidak akan mengkonfirmasi laporan tersebut.

"Yowis melu aku wae (ya sudah, ikuti saya saja). Kan sistemnya seperti itu," ucap Soelistyo.

Sebelumnya, Tim TNI Angkatan Laut menemukan serpihan mesin yang diduga sebagai bagian mesin dari pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1/2015) siang. Serpihan tersebut ditemukan di lokasi yang sama dengan lokasi dideteksinya black box melalui sonar yang dimiliki Kapal Navigasi Jadayat.

Serpihan itu ditemukan di koordinat 03.37.21 Lintang Selatan dan 109.42.42 Bujur Timur. Lokasi itu hanya berjarak 1,7 mil laut dari bagian ekor pesawat yang sudah ditemukan sebelumnya di koordinat 03.36.31 LS dan 109.41.66 BT.

"Di sana banyak mesin yang berserakan," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, Jumat siang.

Namun, tim penyelam belum mengangkat serpihan mesin yang terdampar di dasar laut tersebut ke permukaan. Saat ini, tim penyelam fokus mencari black box yang sudah terdeteksi oleh sonar KN Jadayat.

Dugaan sementara, black box itu seharusnya berada di bagian ekor pesawat yang ditemukan, tetapi terpisah dan terbawa arus. Black box belum ditemukan, arus sudah membesar dan penyelaman harus dihentikan sementara. "Di lokasi ditemukannya mesin itu sudah kita tancap tanda kuning sehingga mudah mencarinya nanti," ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com