Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Haru Selimuti Kebaktian Keluarga Korban AirAsia QZ8501 Jelang Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2014, 12:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SIDOARJO, KOMPAS.com
- Tetes air mata terus mengalir dari keluarga korban AirAsia QZ8501 hingga hari keempat pencarian pesawat yang memuat 162 orang itu, Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Kesedihan para keluarga yang terus menantikan perkembangan informasi evakuasi ini terlihat nyata saat kebaktian dilakukan di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda.
  Kebaktian setidaknya diikuti 50 orang dari keluarga korban AirAsia QZ8501. Kebaktian ini merupakan inisiatif dari Gereja Mawar Sharon Surabaya.   "Kami gelar kebaktian di sini karena ada beberapa jemaah yang menjadi korban," kata salah seorang perwakilan gereja yang enggan disebut namanya.  
Pendeta Phillip Mantova yang memimpin kebaktian meminta para keluarga korban untuk tetap berharap dan tak putus asa. Dia meyakini sebagian besar keluarga korban pasti terpukul dan mempertanyakan mengapa musibah ini harus dihadapinya.
 
"Setiap ada jasad, hari kita berdebar apakah itu orang yang kita kasihi. Marilah kita tetap berharap pada mukjizat sambil dari dalam hati kita berdoa agar diberikan kesiapan dalam menerima jawaban final Yang Maha Kuasa," kata Pendeta Philip dalam pesan khotbahnya.
 
Anggota keluarga yang ada tampak berpegangan erat bersama sanak keluarganya untuk saling menguatkan diri. Lainnya terlihat terus menerus menyeka air mata yang jatuh setiap kali doa dipanjatkan.
 
Saat Pendeta Philip mengajak berdoa sambil bernyanyi bersama, suasana semakin haru. Mereka mengangkat tangannya tinggi dan terus meneriakkan nama Tuhan dan berdoa supaya mukjizat itu tetap ada.
 
Hingga hari keempat ini, keluarga masih menantikan kehadiran jenazah dari kru dan penumpang AirAsia QZ8501. Mereka berkumpul di crisis center Bandara Juanda yang dibuatkan oleh pihak AirAsia. Belum diketahui kapan tujuh jenazah yang telah ditemukan akan diterbangkan ke Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com