Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Serpihan Pesawat AirAsia QZ8501 Kembali Diliputi Awan Kumulonimbus

Kompas.com - 31/12/2014, 11:36 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Lokasi titik tempat pencarian di area serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di 90 mil laut bagian barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, saat ini kembali diliputi awan kumulonimbus (CB). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai, kondisi tersebut dapat membahayakan proses pencarian jenazah dan serpihan pesawat.

"Ini bisa jadi kendala untuk pencarian. Banyak sekali sel-sel awan CB mengarah ke daratan," ujar Kepala Kantor BMKG Lanud Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh saat pengarahan di Posko Utama Pencarian AirAsia Lanud Pangkalan Bun, Rabu (31/12/2014).

Menurut Lukman, BMKG memperkirakan, tinggi awan CB adalah 300 meter dari permukaan laut, dan 15 kilometer dari atas awan. Meski demikian, Lukman mengatakan, awan CB tersebut diperkirakan akan bergerak terus ke arah utara. Diharapakan, pergerakan awan dapat semakin cepat, seiring pergerakan arah angin.

Sebelumnya, BMKG pernah memberikan penjelasan terkait cuaca di sepanjang rute yang dilalui pesawat AirAsia, yang hilang kontak dengan menara pengendali penerbangan pada Minggu (28/12/2014).

Menurut BMKG, saat pesawat melintas di wilayah perairan antara Belitung dan Kalimantan, terdapat awan CB tebal di sekitar rute pesawat. Namun, hingga saat ini belum ada pihak yang membenarkan bahwa hilangnya kontak pesawat tersebut akibat terganggu oleh awan CB.

Selain itu, BMKG memperkirakan, arah angin di sekitar lokasi bergerak dengan kecepatan 25 knot dari arah barat ke utara. Adapun tinggi gelombang, menurut BMKG, rata-rata 2 meter.

Pengiriman tim yang terdiri dari kru penerbang dan penyelam di Lanud Iskandar Pangkalan Bun masih menunggu perubahan kondisi cuaca. Sebelumnya, hujan deras dan awan gelap sudah meliputi Bandara Sultan Iskandar Muda sejak Rabu pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com