Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Kekerasan Parpol Tua

Kompas.com - 28/11/2014, 08:29 WIB


KOMPAS.com - Dua petugas keamanan berseragam loreng hijau berjaga-jaga di depan Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (27/11) siang. Pengamanan makin berkurang dibandingkan ketika puncak perseteruan antara mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy. Kubu Romahurmuziy yang dianggap "mengudeta" dilarang memasuki kantor.

Di sudut Kota Jakarta Barat, tepatnya Kantor DPP Partai Golkar, pemandangannya mirip saat ada petugas keamanan berloreng kuning khas partai beringin. Mereka berjaga agar kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang dinilai memaksakan pelaksanaan Musyawarah Nasional IX di Bali tidak memasuki areal itu. Perseteruan elite partai yang penuh kepentingan, ambisi, dan kegagalan sang pemimpin mengelola konflik terbukti menghasilkan keresahan.

Selasa (25/11/2014) siang, di Kantor DPP Partai Golkar terjadi perkelahian antara dua kelompok yang sama-sama mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). AMPG didukung mantan Ketua Umum AMPG Yorrys Raweyai. Yorrys pun mengancam akan membakar mobil yang membawa massa AMPG tandingan. Sebelumnya, AMPG pendukung Yorrys ”memukul mundur” massa "AMPG" itu. AMPG pendukung Aburizal Bakrie pun kocar-kacir. Bahkan, mobil bertuliskan perusahaan sekuriti tertentu itu dievakuasi ke luar Kantor DPP Golkar.

"Partai politik yang tidak bisa menyelesaikan masalah internal hanya menghasilkan wajah kekerasan yang mencoreng demokrasi," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang.

Tak dapat dibayangkan. Dua partai tua itu mestinya menjadi contoh berdemokrasi. Kematangan Partai Golkar yang berdiri tahun 1964 semestinya bisa mengelola konflik internal dengan baik. Begitu pula PPP yang berdiri sejak 1973 justru menunjukkan perpecahan sengit.

"Saya sedih melihat kondisi ini (Golkar). Ada satpam yang dikasih baju AMPG. Kalau caranya tidak sehat, pasti ada hal-hal semacam ini (bentrokan). Bertahun-tahun saya jadi pengurus, baru kali ini terjadi ada massa selundupan dari orang-orang yang diseragami," kata Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso.

"Saya bisa memahami tindakan Yorrys. Dia dipecat justru karena menginginkan munas dipercepat, sedangkan kini justru kubu Aburizal Bakrie mempercepat munas," ujar Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari. (OSA TRIYATNA/HARYO DAMARDONO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com