Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benny Harman: Kalau DPR Sakit, Presiden Juga Ikut Sakit

Kompas.com - 26/11/2014, 09:43 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Politisi Partai Demokrat Benny K Harman menanggapi ringan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang sementara para menteri menghadiri rapat-rapat di DPR. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR ini, parlemen tidak dirugikan dengan sikap Pemerintah tersebut.

"Yang butuh DPR itu kan Presiden. DPR itu wakil rakyat, dipilih rakyat untuk melaksanakan kekuasaannya. Jadi yang butuh DPR itu adalah Presiden," ujar Benny usai menjadi pembicara pada Peluncuran Buku "Akal Akal AKil", karya seorang Jurnalis Kompas, Budiman Tanuredjo, Selasa (25/11/2014), di Gedung Peradi Grand Slipi Tower, Jakarta, seperti dikutip Tribunnews.com.

Benny meminta kepada Presiden Jokowi tidak ikut memperkeruh polemik yang ada di DPR.

"Jadi kalau DPR sakit, Presiden juga ikut sakit. Oleh karena itu, Presiden jangan ikut membuat DPR sakit. Karena kalau DPR sakit, dia juga akan kena dampaknya," ujar Benny.

Presiden sebelumnya mengakui adanya larangan bagi para menteri dan pejabat terkait untuk menghadiri rapat-rapat dengan DPR. Jokowi menegaskan, pemerintah baru akan menghadiri undangan rapat apabila DPR sudah bersatu. (baca: Ini Alasan Jokowi Larang Menteri Rapat Bareng DPR)

"Nanti, kalau Dewan sudah rampung. Kan juga baru, kan baru kerja sebulan dipanggil-panggil apanya," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (24/11/2014).

Menurut Jokowi, pemerintah hanya tidak ingin keliru jika datang pada rapat DPR pada saat masih ada polemik di lembaga tersebut. Perdamaian antara kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat masih berproses dengan merevisi UU No 17/2014 tentang MD3.

"Biar di sana sudah rampung, sudah selesai, baru (hadiri undangan)," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com