Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akal Akal Akil", Cerita di Balik Skandal Korupsi Akil Mochtar

Kompas.com - 25/11/2014, 19:27 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — "Kabar Penangkapan Akil memang mengagetkan ! Semua narasumber yang saya hubungi malam itu tak bisa memberikan jawaban pasti, bahkan belum banyak yang tahu. Saya mencoba menghubungi Akil, tetapi telepon tangannya tidak aktif, saya sempat menengok status Blackberry Akil Mochtar, "Kehidupan-Satu Kemungkinan," status Blackberry Akil Mochtar itu bahkan masih bertahan sampai sekarang."

Itulah cuplikan kisah ketika Akil Mochtar, yang saat itu masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Kisah itu dimuat dalam buku berjudul Akal Akal Akil karya wartawan senior Kompas, Budiman Tanuredjo.

"Buku ini sebagai pembelajaran untuk hal yang memalukan itu," ujar Budiman saat memberikan sambutan pada acara peluncuran dan diskusi buku Akal Akal Akil, di kantor Peradi, Grand Slipi Tower, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa (25/11/2014).

Budiman mengatakan, dia membuat buku tentang skandal korupsi Akil karena skandal tersebut merupakan salah satu skandal terbesar sepanjang sejarah peradilan di Indonesia. Selain kasus korupsi yang dilakukan mencapai ratusan miliar rupiah, kasus ini juga merupakan kasus pertama seorang hakim yang juga seorang Ketua MK ditangkap dan dipenjara gara-gara terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Dalam bukunya, Budiman menceritakan bagaimana proses penangkapan Akil Mochtar oleh KPK pada Rabu (2/10/2013) lalu. Ia menuturkan secara detail bagaimana skandal memalukan itu terjadi, serta membeberkan dosa-dosa Akil selama menjabat sebagai hakim dan Ketua MK. Budiman mengatakan, buku ini dibuat sebagai pembelajaran kepada masyarakat agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali.

"Ini upaya saya kumpulkan dokumen-dokumen yang berserak. Agar kita jadi bangsa yang pembelajar," ucap Budiman.

Sementara itu, mantan Ketua MK Mahfud MD, yang hadir sebagai pembicara dalam peluncuran buku tersebut, mengatakan, buku ini berhasil menjelaskan bagaimana skandal korupsi Akil terjadi. Dia mengapresiasi buku hasil karya tersebut.

"Akil ini kasus terbesar korupsi di Indonesia. Selain jumlah uang yang dikorupsi dan jabatan Akil sebagai Ketua MK, caranya Akil juga brutal," kata Mahfud.

Dalam peluncuran buku setebal 280 halaman tersebut, selain Mahfud, hadir pula tokoh-tokoh nasional lainnya, di antaranya, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas; pakar Hukum Tata Negara, Saldi Isra; politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung; Hakim Agung Mahkamah Agung Gayus Lumbuun; dan politisi Partai Demokrat Benny K Harman.

Budiman Tanuredjo adalah wartawan Kompas dan telah bergabung di harian ini sejak tahun 1991 hingga sekarang. Sebelum meluncurkan buku Akal Akal Akil, Budiman pernah meluncurkan buku lainnya, di antaranya adalah Dua Kado Hakim Agung untuk Kedungombo (1994) yang ditulis bersama Abdul Hakim Garuda Nusantara, Lingah-Pacah Menggapai Keadilan (1995), Dari Trisakti ke Semanggi (1998), dan Pasung Kebebasan (1999).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com