Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Perahu Terdampar di Daratan, Kaki Lemas jika Tak Sentuh Air Laut

Kompas.com - 25/11/2014, 15:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BERAU, KOMPAS.com — Sebanyak 544 manusia perahu terbaring lemas di sejumlah tenda penampungan Lapangan Bulalung, Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Kalimantan Utara, Selasa (25/11/2014). Kondisi mereka memprihatinkan.

Pantauan Kompas.com, mereka ditempatkan di dua tenda ukuran peleton. Mereka terbaring berkelompok dengan istri dan anak yang rata-rata masih berumur lima hingga 10 tahun. Anak-anak yang biasanya penuh tawa dan canda tampak tertidur seperti kelelahan.

"Kami tidak biasa di daratan. Kalau tidak kena air laut, kaki-kaki kami lemas," ujar Namurati, salah satu nelayan pria.

Dia mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia. Pria yang memiliki empat anak dan satu istri tersebut hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa suku Bajo. Komunikasi mereka dengan Kompas.com itu dibantu penduduk setempat yang mengerti bahasa mereka.

Mereka tampak tidak mengenakan pakaian yang layak pakai. Semua baju dan celana yang mereka kenakan kotor. Beberapa malah tidak mengenakan baju. Semuanya pun tidak mengenakan alas kaki. Bau tidak enak sangat menyengat ketika memasuki tenda mereka.

Rata-rata, sudah seminggu mereka digiring ke lapangan itu oleh Polri, TNI, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selama itu, mereka tidak pernah mandi. Mereka mengaku tidak biasa mandi dengan air biasa. Mereka biasa mandi dengan air asin. Soal makanan sehari-hari, mereka tidak biasa memakan nasi. Mereka biasa memakan ikan atau singkong dan ubi saja.

Oleh sebab itu, dapur umum yang dibuat oleh Palang Merah Indonesia di lapangan itu tidak berguna bagi mereka. Dapur umum itu hanya digunakan untuk memasak bagi personel TNI, Polri, dan relawan yang membantu di sana.

Berdasarkan pemeriksaan kesehatan petugas saat mereka datang, kebanyakan mereka menderita penyakit kulit. Adapun penyakit serius sejauh ini belum terdeteksi.

Mereka tidak dibatasi untuk beraktivitas di kampung tersebut. Polri dan TNI yang menjaga mereka memperbolehkan beraktivitas sesuai keinginan mereka. Namun, sejumlah personel tampak berjaga di dermaga atau tempat kapal bersandar demi mencegah mereka kabur.

Selasa siang, sejumlah pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI AL, Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), dan unsur musyawarah pimpinan daerah Kalimantan Timur meninjau keberadaan mereka. Pemerintah berjanji akan mencarikan solusi bagi mereka.

Manusia perahu adalah warga suku Bajo yang ditangkap satuan keamanan laut KKP, beberapa waktu lalu. Mereka tidak terdaftar sebagai warga negara Indonesia. Mereka kebanyakan berasal dari Samporna, Malaysia, dan Filipina. Pemerintah Indonesia menganggap mereka mencuri hasil laut Indonesia untuk dijual ke negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com