Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sering Bentrok, TNI-Polri Perlu Diberi Terapi Kejut

Kompas.com - 22/11/2014, 16:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Populi Center Nico Harjanto menilai TNI-Polri harus diberikan terapi kejut agar kedua institusi tersebut tidak melulu bertikai. Nico mengatakan, ada tiga terapi kejut yang dapat dilakukan.

"Pertama, evaluasi pimpinan TNI-Polri mulai dari tingkatan Polsek dan Koramil hingga Polda dan Kodam," ujar Nico di salah satu rumah makan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2014).

Kedua, lanjutnya, pola komunikasi antarprajurit TNI dan Polri mesti diperbaiki ke depannya. Langkah perbaikan itu pun harus lain daripada yang lain. Misalnya, menukar barak tempat tinggal TNI-Polri. Menurut Nico, langkah itu dapat mengurangi ego sektoral antarinstitusi.

"Kalau seseorang menjadi bagian dari kelompok lain, otomatis dia akan menghilangkan ego sektoral, yang seperti ini yang harusnya dibangun," lanjut dia.

Pola komunikasi juga dapat diperbaiki dengan menggelar patroli bersama atau bahkan turut serta dalam pertandingan olahraga bersama. Nico menekankan pola-pola seperti itu harus diterapkan di daerah. Mengingat, potensi pertikaian TNI-Polri di daerah lebih besar dari di kota.

"Jika komunikasi di tataran bawah itu sudah lancar, kultur balas dendam akan hilang dengan sendirinya," tambanya.

Terapi kejut yang ketiga, lanjut Nico, memperbaiki kurikulum pendidikan bagi personel TNI-Polri baru. Menurut dia, TNI mesti dilatih pola komunikasi persuasif agar lebih manusiawi dan mampu berhubungan dengan institusi lain atau masyarakat. Adapun, polisi, khususnya Brimob yang kerap terlibat bentrok dengan TNI, harus diberikan pendidikan sosiologi.

"Sosiologi itu kan belajar soal bagaimana kita hadir di masyarakat. Tak cukup kalau hanya pengantar sosiologi, harus ada pelajaran pendalamannya," ujar Nico.

Nico yakin dengan tiga terapi kejut tersebut, pertikaian Polri-TNI tidak akan terulang lagi. Kedua institusi tersebut, yakin Nico, mampu menjadi institusi yang profesional dan dipercaya rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com