Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Korupsi dan Pelanggaran HAM Jadi PR Hukum Jokowi-JK

Kompas.com - 19/11/2014, 15:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Sejumlah agenda permasalahan hukum menjadi pekerjaan rumah bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dua permasalahan di antaranya terkait masalah korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

"Paling tidak ada lima agenda besar masalah keadilan, dua di antaranya yaitu pemberantasan korupsi dan penegakan HAM," ujar Eryanto Nugroho, Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), dalam dialog hukum "Pekerjaan Rumah Sektor Hukum Pemerintahan Jokowi-JK", di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).

Selain itu, Eryanto menyebut tiga agenda lainnya yang perlu dibenahi oleh Jokowi-JK adalah masalah perlindungan hukum lingkungan dan reformasi agraria. Kemudian, reformasi lembaga penegak hukum dan reformasi legislasi.

Eryanto mengatakan, penyelesaian masalah hukum tersebut akan lebih banyak dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Untuk itu, diperlukan kepemimpinan Jokowi untuk melakukan reformasi hukum. "Akan banyak beban di Kemenkumham. Apakah memang Jokowi sanggup menjaga sistem reformasi hukum indonesia untuk mendorong lima agenda itu?" kata Eryanto.

Pakar hukum JE Sahetapy dalam forum yang sama juga menegaskan, masalah korupsi dan HAM memang menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Jokowi-JK. Ia berharap agar Jokowi dapat menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ditinggalkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sahetapy mencontohkan, pada era SBY banyak orang yang berupaya membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai hal tersebut sebagai upaya pelemahan penegakan hukum yang perlu diwaspadai Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com