Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian: Anak Saya Ditanya "Kenapa Bapaknya Bobo, Bukan Bertugas?"

Kompas.com - 09/11/2014, 13:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Adian Napitupulu merasa dirugikan atas pemberitaan Koran Tempo yang memuat foto dia tengah memejamkan mata di tengah rapat paripurna.

Adian menyebut pemberitaan itu telah merusak nama baiknya sebagai anggota DPR sekaligus mengganggu psikologi keluarganya. "Tidak hanya itu, saya juga mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat di media sosial, yang dikenal dengan istilah bullying," kata Adian dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (9/11/2014).

Ia juga mengaku mendapatkan kritik tidak menyenangkan dari warga di daerah pemilihannya di Kabupaten Bogor. Menurut Adian, pemberitaan itu bisa ditafsirkan luas masyarakat. Ia mencontohkan kejadian ketika dia tengah minum kopi bersama istrinya di tempat umum.

Ketika itu, kata Adian, ada pengunjung lain yang berasumsi negatif terhadapnya karena pemberitaan tersebut. "Ada yang bilang, kalau tertidur begitu, pasti pemabuk, malamnya habis dugem. Berita itu sangat negatif, tendensius, ketika berita itu dilemparkan, tafsirannya sangat luas, kalau jam segitu tidur, malamnya ngapain?" ucap Adian.

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa anaknya terkena dampak dari pemberitaan tersebut. "Anak saya juga datang ke sekolah katakan kenapa bapaknya bobo, bukan bertugas?"

Ia mengaku tidak tertidur dalam sidang paripurna ketika itu. Menurut Adian, ia hanya memejamkan mata sejenak. Atas pemberitaan ini, Adian akan melaporkan Koran Tempo ke Dewan Pers. [Baca: Soal Foto "Bobo Siang", Adian Napitupulu Akan Laporkan Koran Tempo ke Dewan Pers]

Ia menilai Koran Tempo telah menyalahi kaedah dalam kode etik jurnalistik, yakni melanggar Pasal 1 dan Pasal 3 kode etik jurnalistik. Pasal 1 menyebutkan bahwa wartawan Indonesia harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beriktikad buruk.

Kemudian Pasal 3 mengatur bahwa seorang wartawan harus selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Adian menganggap pemberitaan Koran Tempo yang memuat gambar dia tengah memejamkan mata itu bersifat menghakimi dan tidak berimbang. Ia mengatakan, tidak ada konfirmasi yang dilakukan Koran Tempo sebelum memuat foto berita tersebut.

Dia mengaku sudah mengirimkan klarifikasinya kepada Koran Tempo pada 5 November. Klarifikasi itu dia sebarkan melalui surat elektronik dan broadcast message. Namun, lanjut Adrian, Koran Tempo tidak memuat klarifikasi itu. Konfirmasi Adian hanya dimuat dalam situs Tempo.co.

"Kenapa begitu mudahnya mengambil kesimpulan? Apakah kalau tutup mata, posisinya santai, lalu diasumsikan tidur? Mungkin kalau ada perempuan pakai rok mini ngobrol dengan laki-laki lain jam sembilan malam dia tuduh pelacur? Kok segampang itu?" ujar Adian.

Ia menilai berita klarifikasi di Tempo.co tidak cukup. Seharusnya, kata dia, klarifikasi dimuat juga di Koran Tempo. "Kalau Tempo online yang salah maka Tempo online yang harus beritakan ulang, kalau koran ya koran. Karena pembaca koran belum tentu baca online, pembaca online belum tentu baca koran," kata Adian.

Pada 6 November 2014, Tempo.co memuat bantahan Adian atas berita foto yang dipermasalahkan tersebut. Dalam berita 6 November, Koran Tempo memuat pernyataan Adian yang mengaku tidak tertidur, tetapi hanya memejamkan mata sejenak. Berita itu juga menyebut Adian mengaku masih mendengar materi diskusi dalam sidang paripurna itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com