Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani Ingin Wajibkan Semua Sekolah Lakukan Upacara Bendera

Kompas.com - 02/11/2014, 16:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah mewajibkan semua sekolah menggelar upacara bendera di setiap pekannya. Menurut Puan, upacara bendera adalah hal paling sederhana untuk menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme sejak usia sekolah.

"Saya minta pada Menteri Pendidikan (Anies Baswedan) untuk memulai lagi upacara bendera di tiap sekolah," kata Puan dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com, KompasTV, dan Tribunnews, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Puan melanjutkan, dirinya tak ingin tradisi upacara bendera di sekolah menjadi hilang. Baginya, menjadi mimpi buruk jika anak-anak sekolah tak lagi hapal lagu Indonesia Raya dan tak mengerti esensi dari lagu kebangsaan tersebut.

"Anak-anak suka nanya, kenapa kita harus nyanyi lagu Indonesia Raya? Padahal itu esensi kita sebagai bangsa Indonesia," ucapnya.

Untuk bidang kebudayaan, Puan akan mencoba masuk dari hal mikro. Ia menganggap, kebijakan mengenai pembangunan kebudayaan harus dimulai dari keluarga dan jenjang pendidikan paling dasar.

Mantan Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini mengungkapkan, keluarga adalah tempat di mana semua manusia memulai pendidikannya. Dari keluarga juga semua manusia mengenal cara menghormati sesama, toleran, dan bergotong royong.

"Ini sesuai dengan revolusi mental Pak Jokowi. Menciptakan manusia unggul yang berdaya saing, berkebudayaan, dan tidak lupa akar dari mana dia berasal," ungkapnya.

Setelah itu, lanjut Puan, ia akan mendorong Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mewajibkan lagi kurikulum Pendidikan Pancasila dari SD sampai SMA/SMK. Selain itu, ia juga menginginkan diatur semua sekolah untuk wajib menggelar upacara bendera minimal satu kali dalam sepekan.

"Saya paham banyak kendalanya. Saya juga belum tahu apakah bisa instan atau tidak. Tapi harus kita lakukan dari sekarang, kalau tidak, kapan lagi?" pungkas Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com