Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2014, 20:08 WIB

Catatan Kaki Jodhi Yudono

Tuhan, ampuni kami. Lantaran kami telah gelap mata dan tak lagi bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang hak dan mana yang bathil.

Jalan di muka sedemikian bersimpang-simpang, dan pada tiap ujungnya ada papan nama bertuliskan, "jalan kebenaran", "jalan kebajikan", "jalan nurani", dan nama-nama lainnya yang menunjukan pekerti baik. Dan pada tiap papan nama itu, di bawahnya, seorang orator yang lebih mirip penjual obat mendagangkan kebenaran versi mereka masing-masing.

Maka, di jalan bersimpang-simpang itu, kerumumnan manusia yang semula berkelompok sesuai minatnya, pada tengah hari telah berbaur menjadi lautan manusia yang bingung oleh tawaran-tawaran kebenaran yang membingungkan mereka. Sebentar mereka lari ke kanan, ke kiri, lalu berdesakkan ke depan dan ke belakang.

Seperti itulah kini kami, Tuhanku. Bingung oleh kebenaran yang diperdagangkan. Bahkan di antara mereka ada yang terang-terangan mengatasnamakan Engkau Yang Penyayang, padahal di punggung mereka berselempang pedang dan kelewang serta kebencian.

Ampuni kami Tuhan, karena telah menggantikan engkau dengan tuhan-tuhan baru. Kami kini lebih percaya pada tuhan isu, tuhan kami adalah kata orang banyak, tuhan kami adalah kekuasaan, dan bukan lagi Engkau yang bersemayam di nurani kami.

Dengarlah Tuhanku, betapa isu telah menjadi agama bagi kami. Isu-isu berseliwean, isu-isu berlalulalang di tengah kami, menjadi pelengkap hidup kami dari pagi sampai pagi. Padahal, sebagaimana galibnya isu, sudah tentu belum terbukti kebenarannya. Tapi seperti Engkau tahu, hari-hari kami cuma diisi oleh isu dan gosip serta kebohongan. Ya, ya. Isu adalah kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya.

Isu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan, olehnya memungkinkan orang untuk berpendapat secara beragam. Orang sering menyebut isu dengan berbagai macam istilah: kabar angin, desas-desus, dan rumor. Ada pula yang mengatakan isu sama dengan gosip. Padahal penyebutan isu itu sendiri sebenarnya salah kaprah. Kalau mengacu ke bahasa Inggris, isu itu artinya topik atau pokok persoalan, tidak ada sangkut pautnya dengan desas-desus atau selentingan yang mengandung konotasi ketidakpastian.

Isu, gosip, rumor, desas-desus, bagaimana pun kami menyebutnya, jika kita tak bijak menanggapinya, tetaplah menjadi percik api yang bisa membakar amarah dan terjebak pada fitnah.

Bangun tidur, kami langsung sarapan gosip artis. Tengah hari, kami mengisinya dengan bergunjing. Malam hari, kami berselancar di dunia maya sambil menjaring isu-isu panas yang akan kami gandakan di dinding media sosial. Sungguh, atas semua yang kami kerjakan itu, tak setitik pun kami merasa bersalah, apalagi berdosa. Bahkan kami bangga atasnya. Terlebih, jika isu yang kami sebarkan itu mendapat banyak acungan jempol dan komentar.

Kami juga lebih percaya pada kulit dan abai akan substansi. Sehingga sebagian dari kami tetap ngotot membela si tukang sate yang miskin dan papa tanpa peduli dia telah berbuat dzolim terhadap orang lain dengan memampang gambar tak senonoh untuk konsumsi umum.

Kami pernah pula was-was menjelang pelantikan presiden kami. Sebagian dari kami cemas oleh isu yang mengabarkan bahwa pelantikan presiden tak akan berlangsung, sebab akan diboikot oleh Koalisi Merah Putih. Tapi ternyata isu tak benar, bahkan kami bisa bersukacita seusai presiden jokowi resmi dilantik.

Kerap juga kami terpana oleh isu-isu kesalihan beberapa tokoh, sehingga kami memilihnya menjadi pemimpin kami. Tapi di kemudian hari, ternyata kami tertipu. Sebab pemimpin yang kami pilih berdasarkan isu itu, tak lebih sebagai perampok anggaran negara.

Hari ini, kami juga sedang termakan oleh isu kebenaran dua kelompok di DPR. Mereka mengembuskan kabar bahwa masing-masing mengklaim diri mereka benar. Tapi satu hal yang kami tahu, keduanya adalah para pemburu ulung kekuasaan. Kini keduanya sedang gontok-gontokkan menegakkan kekuasan. Kelompok pertama, yang mengaku berpegang pada UU MD3 menyapu bersih kekuasaan di DPR. Tentu saja, kelompok lainnya berang, lantas membikin mosi tak percaya terhadap kekuasaan yang sudah dipegang oleh kelompok pertama yang telah rakus mengangkangi semua kursi pimpinan di parlemen.

Ah... Tuhanku, begitulah... dari waktu ke waktu kami hidup bergelimang isu. Inilah barangkali buah yang harus kami petik akibat para pemimpin kami kerap mengembuskan isu sebelum mengambil keputusan. Tujuannya, tentu saja agar tindakan mereka yang kasar dan rakus bisa terkesan lebih manusiawi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com