Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan "Srikandi" di Kabinet Kerja Diapresiasi

Kompas.com - 27/10/2014, 09:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Minggu (26/10/2014) petang, bertempat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan 34 calon menteri Kabinet Kerja. Delapan orang di antaranya sosok perempuan atau "srikandi".

Dari delapan srikandi yang menjadi menteri tersebut, sosok Retno Lestari Priansari Marsudi menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI.

Kemudian Yohana Susana Yembise menjadi perempuan pertama dari Papua yang dipercayai menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Retno Lestari Priansari Marsudi yang lahir di Semarang, 27 November 1962, itu menyelesaikan pendidikan strata 1 Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (1985), selama tiga tahun 10 bulan.

Peraih gelar master di Haagsche Hooge School Jurusan Hukum Uni Eropa itu menikah dengan arsitek bernama Agus Marsudi dan dianugerahi dua orang anak bernama Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

Wanita yang bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1986 itu selama ini menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda.

Dia juga pernah mengelola hubungan Indonesia dengan 87 negara di Eropa dan Amerika sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa di Kementerian Luar Negeri RI pada April 2008-Januari 2012.

Sementara sosok Yohana Susana Yembise yang lahir di Manokwari, Papua, 1 Oktober 1958, pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Ia menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak.

Salah satunya ialah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tak sampai di situ, Yohana sejak masih kuliah termasuk salah satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia dan Kanada. Dia juga terpilih mewakili Papua bersama pemuda Indonesia ke Kanada.

Menyikapi masuknya Retno dan Yohana di Kabinet Kerja periode 2014-2019, pengamat politik dan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Siti Zuhro menyambut baik hal tersebut.

"Saya happy tentunya, karena baru kali ini keterwakilan kaum perempuan di eksekutif sekarang ini mencapai 23 persen atau hampir mendekati 30 persen. Ini hampir mendekati keterwakilan perempuan di legislatif," kata Siti Zuhro seperti dikutip Antara.

Ia mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan delapan kaum hawa di pemeritahannya dan menteri perempuan tersebut dipercaya untuk memimpin kementerian yang selama ini dipimpin oleh kaum lelaki.

"Biasanya perempuan itu hanya dipercaya mengurus kementerian yang memang identik dengan masalah perempuan dan anak. Tapi, sekarang ada Ibu Susi Pudjiastuti yang jadi Menteri Kelautan dan Perikanan lalu ada Ibu Siti Nurbaya yang jadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Ibu Retno Lestari Priansari yang jadi perempuan pertama menjadi Menteri Luar Negeri," katanya.

Sebagai seorang perempuan yang mengabdikan dirinya di LIPI, kata Siti, ia menilai tangan-tangan perempuan di Kabinet Kerja ini akan memberikan dampak positif bagi jalannya roda pemerintahan yang dinakhodai oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama lima tahun ke depan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com