Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Hanura Minta Pimpinan Komisi Dibagi Proporsional

Kompas.com - 14/10/2014, 07:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Hanura meminta pimpinan komisi dibagi secara proporsional berdasarkan perolehan kursi di parlemen. Ia menilai, cara ini akan mencairkan suasana di parlemen yang sempat memanas setelah dilakukan pemilihan pimpinan DPR dan MPR.

"Kita harap alat kelengkapan dewan (komisi-komisi), pimpinan komisi-komisi dibagi secara proporsional dan musyawarah mufakat, jadi tidak perlu gontok-gontokan," kata anggota Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (13/10/2014) malam.

Saleh mengatakan, kinerja parlemen bertumpu pada efektivitas kinerja anggotanya di setiap komisi. Dengan demikian, akan ada risiko dan mampu menghambat kinerja jika pembagian pimpinan komisi tak dilakukan secara musyawarah. L

Selain itu, lanjut dia, pembagian pimpinan komisi secara proporsional juga telah dilakukan di periode sebelumnya. Semuanya berjalan baik karena faktor penentunya adalah perolehan kursi dan bukan besarnya koalisi yang dibangun di parlemen.

"Baiknya memang dibagi secara proporsional berdasarkan perolehan kursi, jangan dibumihanguskan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan bahwa pimpinan DPR telah sepakat dengan format 11 komisi di DPR. Kesepakatan ini sekaligus mengandaskan wacana pemekaran komisi.

Fadli mengatakan, sesuai Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) serta tata tertib DPR, pemilihan pimpinan komisi dilakukan dengan sistem paket. Ia menampik bahwa Koalisi Merah Putih akan menyapu bersih semua posisi pimpinan komisi karena harus ada persetujuan di sidang paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com