Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Seleksi Terbuka, Tim Transisi Khawatir Kabinet Jokowi Akan seperti Kabinet SBY

Kompas.com - 10/10/2014, 18:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto menilai, proses seleksi menteri yang berlangsung dengan tertutup saat ini sudah tepat. Belajar dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, seleksi menteri yang dilakukan secara terbuka juga terbukti tidak efektif.

Menurut Hasto, kinerja kabinet di pemerintahan SBY justru tidak maksimal, bahkan tiga menterinya kini sudah dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kalau kita lihat metode yang terbuka seperti SBY juga tidak positif, tidak selaras dengan kinerja kabinetnya," kata Hasto kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014) sore.

Hasto mengatakan, proses seleksi yang terbuka bukan berarti harus diekspos kepada publik. Yang terpenting, kata Hasto, semua masukan yang diberikan publik selama ini akan turut didengar dan dipertimbangkan.

"Kita terbuka menerima masukan," ujar Wasekjen PDI-P ini.

Selain itu, lanjut Hasto, seleksi menteri yang dilakukan secara tertutup juga bertujuan untuk menjaga privasi calon menteri. "Nama mereka tidak akan muncul ke publik jika gagal dalam proses seleksi. Menyangkut nama orang, etikanya ada kerahasiaan yang harus dijaga," ucap Hasto.

Saat ini, seleksi para calon menteri dari kalangan profesional masih mencapai tahap fit and proper test. Adapun penjaringan calon menteri dari partai politik belum rampung karena baru dua parpol yang menyerahkan nama calon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com