Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Skenario Pemilihan Pimpinan MPR Akan Sama seperti DPR

Kompas.com - 03/10/2014, 18:46 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat Yuddy Chrisnandi memperkirakan mekanisme pemilihan pimpinan MPR akan sama seperti pemilihan pimpinan DPR. Meskipun demikian, ia mengatakan, partai-partai koalisi Jokowi-JK akan tetap yakin terhadap paket kepemimpinan yang ditawarkan untuk MPR.

"Bukan pesimis, tapi kami sudah bisa memperkirakan skenarionya akan sama seperti pemilihan ketua DPR," ujar Yuddy, saat ditemui di kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).

Yuddy mengatakan, koalisi Jokowi-JK akan sangat sulit untuk memperjuangkan kursi pimpinan MPR. Yuddy membandingkan jumlah anggota Dewan yang berada di DPR saat ini tidak memungkinkan bagi koalisi Jokowi-JK untuk merebut jatah pimpinan MPR. Meskipun demikian, menurut Yuddy, koalisi Jokowi-JK telah melakukan pembicaraan terkait calon ketua MPR.

"Barometernya adalah pemilihan ketua DPR," ujar Yuddy.

Dalam melakukan lobi-lobi untuk menambah jumlah partai koalisi Jokowi-JK, Yuddy juga menilai hal tersebut sudah semakin sulit untuk dilakukan. Meskipun demikian, ia tetap berpendapat bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin dalam politik. Menurut dia, perubahan-perubahan arah politik akan terjadi setelah dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Seperti diketahui, Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil mendapatkan empat kursi pimpinan DPR, yakni Setya Novanto (Golkar) sebagai Ketua DPR, sementara tiga wakilnya adalah Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fadli Zon (Gerindra). Fraksi Partai Demokrat mendapat satu kursi untuk wakil ketua (Agus Hermanto) setelah mendukung paket pimpinan DPR yang diajukan KMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com