Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Listrik, Jokowi-JK Akan Gunakan Batu Bara sebagai Energi Primer

Kompas.com - 23/09/2014, 18:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menjadikan batu bara sebagai andalan utama yang diolah sebagai salah satu sumber energi primer murah, dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi listrik.

"PLTU batu bara (akan) dibangun untuk memanfaatkan batu bara kalori rendah sehingga menggerakkan perekonomian daerah dan pemerataan pembangunan," kata Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto melalui siaran pers, Jumat (23/9/2014).

Hasto mengatakan, kebijakan ini diambil setelah Pokja Energi melakukan pertemuan dengan para pakar. Mereka mendatangi pokja untuk memberikan berbagai masukan dan mendukung program pemerintahan Jokowi-JK.

"Tim Transisi mengapresiasi berbagai masukan itu, dan kita memang memerlukannya. Masukan para pakar itu niat ikut untuk membangun negeri," ujar Wakil Sekjen PDI-P ini.

Berdasarkan diskusi tersebut, kata Hasto, diketahui terdapat masalah serius terhadap ancaman krisis listrik dalam lima tahun mendatang. Ancaman tersebut muncul karena jumlah cadangan kapasitas listrik hanya 14-26 persen.

Angka itu di bawah dari cadangan aman minimal sebesar 30 persen. Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 7 persen yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi-JK, dia mengatakan bahwa Indonesia memerlukan tambahan pasokan listrik 34.000 megawatt sampai tahun 2019.

Kebutuhan investasi untuk hal itu diperkirakan sekitar 87 miliar dollar AS. Ke depan, Pokja Energi mengimbau industri padat energi untuk menempati kawasan industri di daerah lumbung energi, seperti di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kalimantan. Mereka akan didorong untuk mengembangkan aneka energi terbarukan.

"Diberi kesempatan seluas-luasnya bagi investor melalui kerja sama pemerintah swasta atau swasta murni. Industri dalam negeri yang terkait itu harus didorong dan dimaksimalkan melalui kerja sama tiga pilar, yakni pemerintah, industri, dan para periset," ujarnya.

PLN, menurut dia, juga akan dirombak untuk mengarah pada otonomisasi organisasi di setiap wilayah dalam rangka efisiensi organisasi. Persoalan listrik yang asimetris antarwilayah di Indonesia tidak harus diputuskan terpusat di kantor pusat PLN.

"Keterlibatan pemerintah daerah dalam mengatasi krisis listrik harus dioptimalkan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintahan bersama," ujar Hasto.

"Gerakan penghematan energi, audit energi, standardisasi teknis dan kompetensi, serta skema reward and punishment pemanfaatan energi dan konservasi pada umumnya akan lebih diseriusi. Payung hukum yang mengatur hal itu segera akan dibuatkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com