Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pertimbangkan Rp 2 miliar untuk Desa Berprestasi

Kompas.com - 15/09/2014, 07:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo berkomitmen membangun desa di Indonesia. Jokowi sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif anggaran sebesar Rp 2 miliar per tahun bagi desa berprestasi.

"Nilai yang rata-rata memang Rp 1,4 miliar per desa. Jika itu bisa dipertahankan, kemiskinan bisa diminimalisir di desa-desa," ujar politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Minggu (14/9/2014) malam.

"Tapi Pak Jokowi bilang, kalau ada desa yang bagus prestasinya, akan dijanjikan Rp 2 miliar anggaran insentifnya," sambung Budiman.

Menurut hitung-hitungan Budiman, terdapat 72 ribu desa di Indonesia. Total, pemerintah harus menganggarkan Rp 140 triliun. Adapun, RAPBN 2015 tak sesuai perhitungannya itu. Oleh sebab itu, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan mengefisiensi anggaran.

"Oleh sebab itu, mesti utak-utik RAPBN 2015 dulu. Kami melihat ada 14 kementerian yang punya program ke desa. Belum lagi subsidi BBM akan dipangkas, sangat bisa membiayai desa," ujar Budiman.

Budiman memastikan, anggaran bagi desa itu tak diserahkan penggunaannya kepada aparat desa. Pemerintah tetap melaksanakan kontrol atas dana itu. Ada target-target pembangunan infrastruktur dan pengembangan pertanian yang mesti dijalankan masyarakat desa.

"Misalnya aplikasi energi alternatif. Ada 60 jenis tanaman yang bisa diproduksi sebagai energi alternatif, lalu hal-hal yang mencakup ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur," lanjut Budiman.

Budiman menerangkan, rencana yang digunakan untuk ketahanan pangan salah satunya pengadaan pesawat tanpa awak atau 'drone' di desa. 'Drone' itu berguna untuk identifikasi batas lahan warga, mengidentifikasi jenis tanaman yang cocok ditanam hingga memberikan informasi gagal panen. Budiman mengatakan, Jokowi menargetkan pembangunan masif desa-desa tercapai dalam tiga tahun pertama. Jika ada konsistensi soal anggaran, dia yakin hal itu bisa tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com