Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU minta komunitas Indonesia merespons pernyataan Abbott

Kompas.com - 31/08/2014, 20:57 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com – Nahdlatul Ulama cabang Australia dan New Zealand menyerukan komunitas Indonesia untuk memberikan pernyataan bersama tentang pernyataan Tony Abbott soal “Tim Australia” baru-baru ini. Pernyataan Perdana Menteri Australia ini mengesankan seolah-olah warga Muslim Australia belum siap menjadi bagian masyarakat Australia, demikian siaran pers yang diterima Kompas.com Minggu malam (31/08/2014).

Minggu lalu Abbott mengeluarkan pernyataan bahwa “setiap orang harus menjadi Tim Australia”. Kalimat bersayap ini membuat orang, termasuk media mainstream, bertanya-tanya. Namun umum disepakati bahwa yang dimaksud adalah komunitas Muslim di Australia mengingat Abbott menyinggung perang di Afghanistan dan kaitannya dengan kemungkinan serangan teroris di Australia.

“Pernyataan bahwa masuk dalam Tim adalah strategi pencegahan terorisme jelas menimbulkan tanda tanya,” tulis surat kabar Sydney Morning Herald (23/08/2014).

Siaran pers ini disampaikan seusai konferensi cabang istimewa NU Australia dan New Zealand yang berlangsung di KJRI Melbourne tanggal 29 dan 30 Agustus 2014. Selain menghasilkan sembilan butir rekomendasi, termasuk seruan di atas, konferensi juga memilih Dr. Nadirsyah Hosen, dosen senior bidang hukum dan konstitusi di Universitas Wollongong sebagai Rois Syuriah.

Sementara itu, Tufel Musyaddad MA, alumni Universitas New York, dipilih sebagai Ketua Tanfidzyah NU Australia dan Selandia Baru untuk periode 2014-2016.

Rekomendasi lainnya termasuk seruan pada pemerintah Australia untuk terus menghormati hak, kewajiban dan kebebasan beragama sebagaimana dilindungi oleh Konstitusi Australia. NU juga merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia untuk menyelesaikan persoalan halal sertifikat yang melibatkan lembaga sertifikasi Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com